TEMPO.CO, Jakarta - Obat antibodi produksi Regeneron Pharmaceuticals diklaim efektif mengurangi risiko tertular Covid-19 sebesar 81,6% pada uji coba tahap akhir dalam periode dua hingga delapan bulan setelah pemberian obat.
Pernyataan itu mendongkrak saham perusahaan sekitar 1,2% karena sejumlah peraturan sedang diperbarui untuk memperluas penggunaan terapi dalam mencegah Covid-19 pada orang yang tidak terpapar virus corona.
Terapi antibodi dengan merek REGEN-COV itu sudah diizinkan di Amerika Serikat untuk mengobati orang dengan gejala Covid-19 ringan hingga sedang dan untuk pencegahan infeksi pada kontak erat dengan individu terinfeksi, dan orang yang berisiko tinggi terpapar di tempat-tempat seperti panti jompo atau penjara.
Izin yang diperpanjang dapat membantu meningkatkan penjualan koktail antibodi Regeneron, dalam menghadapi persaingan dari pil Covid-19 oral seperti produk Pfizer dan Merck & Co.
Presiden AS waktu itu, Donald Trump pernah menerima suntikan antibodi Regeneron setelah dia terpapar Covid-19.
Trump memuji obat eksperimental itu sebagai "obat" untuk Covid-19. Namun, Trump juga menerima pengobatan lain untuk virus corona, seperti antivirus remdesivir dari Gilead Sciences.
Data terakhir menunjukkan bahwa obat Regeneron memiliki potensi untuk memberikan kekebalan jangka panjang dari infeksi Covid-19, kata Myron Cohen, yang memimpin upaya antibodi monoklonal untuk Jaringan Pencegahan Covid yang disponsori oleh Institut Kesehatan Nasional AS. Hal ini membuat obat sangat membantu untuk orang dengan gangguan kekebalan dan mereka yang tidak responsif terhadap vaksin.
"Dengan infeksi yang masih terjadi meskipun vaksinasi meluas, orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan menghadapi risiko terus-menerus menghadapi virus selama kehidupan sehari-hari mereka," kata Kepala Kajian Ilmiah Regeneron, George Yancopoulos.
Selama periode penilaian 8 bulan, tidak ada rawat inap untuk Covid-19 pada kelompok REGEN-COV, tetapi pada kelompok plasebo 6 insiden tersebut terjadi, kata Regeneron.
Regeneron mengatakan para peneliti dapat menunjukkan dampak obat bahkan setelah risiko langsung infeksi lokal telah mereda.