TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis iklim Greta Thunberg mengecam pelaksanaan konferensi tingkat tinggi tentang perubahan iklim atau COP26. Dia mengatakan KTT COP26 adalah sebuah kegagalan.
“Bukan rahasia lagi bahwa COP26 gagal. Seharusnya kita tidak menyelesaikan krisis dengan metode yang sama," ujar Thunberg di Glasgow, Skotlandia.
Greta Thunberg menyatakan pendapatnya di hadapan ribuan aktivis lingkungan yang berunjuk rasa di Glasgow. Unjuk rasa digelar oleh Fridays for Future Scotlands, sebuah grup anak-anak muda yang terinspirasi aktivitas Thunberg di bidang lingkungan hidup. Demonstrasi berlangsung selama pelaksanaan COP26.
“COP telah berubah menjadi acara public relations, para pemimpin memberikan pidato yang indah dan mengumumkan komitmen dan target bagus. Semetara di balik tirai pemerintah negara-negara global utara (Rusia dan China) masih menolak mengambil tindakan iklim yang drastis.”
Dalam KTT COP26, para pemimpin dunia sepakat mengakhiri deforestasi hutan, mengurangi tingkat emisi metana hingga 30 persen pada 2030 dan komitmen menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara. Namun para ahli prihatin apakah negara dan perusahaan dapat mempertahankan target kenaikan suhu maksimal 1,5 derajat Celcius. Ambang batas suhu yang sangat penting ini mengacu pada target aspirasi dari Perjanjian Paris 2015.
Namun komitmen itu ditanggapi dingin oleh Greta Thunberg. Dia mengatakan acara tersebut dianggap sebagai perayaan bisnis biasa yang berlangsung selama dua minggu.
Greta Thunberg adalah aktivisi lingkungan berusia 18 tahun. Sejak usia 15 tahun, ia sudah memulai gerakan membolos sekolah demi lingkungan atau "School Strike for Climate."
Di usianya yang masih belia kala itu, Greta Thunberg berdemo di depan parlemen Swedia. Ia menuntut politisi dunia melakukan banyak hal untuk memperbaiki lingkungan.
Baca: Greta Thunberg Kesal 30 Tahun Masalah Perubahan Iklim Tak Ada Kemajuan
CNBC