TEMPO.CO, Jakarta - Bill Gates, pendiri Microsoft sekaligus orang terkaya keempat di dunia memperingatkan ancaman bioterorisme sebagai senjata di masa depan. Dia mengajak negara-negara bersiap menghadapi pandemi dan serangan teror cacar di masa depan dengan menginvestasikan dana miliaran dalam penelitian dan pengembangan.
Hal itu diungkapkan Bill Gates dalam wawancara dengan ketua Komite Pemilihan Kesehatan, Jeremy Hunt, untuk lembaga think tank Policy Exchange. Bill Gates menyarankan permainan kuman digunakan dalam melatih untuk menanggapi ancaman bioterorisme seperti itu.
Baca Juga:
Dia juga menyerukan pembentukan Satuan Tugas Pandemi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) senilai miliaran dolar. “Mungkin akan memakan dana sekitar satu miliar setahun untuk Gugus Tugas pandemi tingkat WHO, yang melakukan pengawasan dan melakukan apa yang saya sebut permainan kuman,” katanya dikutip dari Sky News.
“Anda berkata, oke, bagaimana jika seorang bioteroris membawa cacar ke 10 bandara? Anda tahu, bagaimana dunia akan menanggapinya?”
“Ada epidemi yang disebabkan secara alami dan epidemi yang disebabkan bioterorisme yang bisa jauh lebih buruk daripada hari ini. Namun kemajuan ilmu kedokteran seharusnya kita bisa melakukan hal lebih baik lagi," ujarnya.
Bill Gates mengatakan pembentukan gugus tugas pandemi global harus menjadi prioritas, paling lambat tahun depan. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, harus menyediakan dana puluhan miliar dolar untuk penelitian dan pengembangan (R&D) guna mempersiapkan pandemi berikutnya.
“Saya berharap dalam lima tahun, saya dapat menulis sebuah buku berjudul, ‘Kami siap menghadapi pandemi berikutnya’, tetapi itu akan membutuhkan puluhan miliar dalam R&D, AS dan Inggris akan menjadi bagian dari itu, kata Bill Gates.
Dia melanjutkan, banyak penelitian dan pengembangan yang harus dilakukan untuk menghadapi pandemi berikutnya seperti membuat vaksin murah, memberantas flu dan menyingkirkan flu biasa.
Bill Gates juga hadir dalam konferensi tingkat tinggi perubahan iklim atau KTT COP26. Dia mengambil bagian dalam sesi percepatan teknologi bersih dan bertemu dengan Pangeran Charles.
Baca: Inilah 5 Orang Terkaya di Dunia 2021 Versi Forbes
AFIFA RIZKIA AMANI | SKY NEWS