TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 19 negara merencanakan komitmen untuk menghentikan pendanaan proyek bahan bakar fosil pada KTT COP26 hari Kamis, 3 November 2021, untuk mengatasi perubahan iklim yang telah menjadi masalah genting dunia, menurut dua sumber mengatakan kepada Reuters.
Pemerintah Inggris, yang memimpin upaya itu, sedang dalam pembicaraan menit-menit terakhir pada Rabu untuk mencapai kesepakatan dengan lebih banyak negara untuk menandatangani janji sebelum diluncurkan, kata sumber tersebut, dikutip dari Reuters, 4 November 2021.
Sementara pejabat Inggris mengatakan kepada CNN ada 20 negara yang sepakat. Sumber CNN lain mengatakan Amerika Serikat termasuk negara yang disebut.
Sejauh ini, negara-negara yang menandatangani untuk bergabung termasuk Denmark, Finlandia, Kosta Rika, Ethiopia, Gambia, dan Kepulauan Marshall, ditambah beberapa lembaga pembangunan termasuk Bank Investasi Eropa dan Bank Pembangunan Afrika Timur, kata sumber Reuters.
Pemerintah Inggris tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Negara-negara tersebut akan berkomitmen untuk mengakhiri dukungan publik untuk proyek energi bahan bakar fosil asing pada akhir 2022, meskipun kesepakatan itu akan memungkinkan pengecualian yang tidak ditentukan dalam keadaan terbatas.
Satu sumber yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan negara-negara yang sejauh ini berbaris untuk menandatangani kesepakatan, telah secara kolektif menginvestasikan miliaran dolar per tahun dalam proyek bahan bakar fosil internasional selama beberapa tahun terakhir.
Pemerintah dan lembaga keuangan menghadapi tekanan untuk menghentikan pendanaan proyek batu bara, minyak dan gas yang bertanggung jawab menghasilkan emisi gas rumah kaca yang mendorong perubahan iklim, baik di dalam maupun luar negeri.
Denmark mengatakan pada Rabu bahwa mereka akan menghentikan pembiayaan internasional untuk investasi, proyek atau kegiatan yang mempromosikan bahan bakar fosil pada akhir tahun ini, dengan pengecualian untuk beberapa proyek gas yang memenuhi "kondisi ketat" hingga 2025.
Kesepakatan COP26 juga sejalan dengan kebijakan di negara-negara termasuk Inggris, yang mengakhiri dukungan langsung pemerintah untuk proyek bahan bakar fosil baru di luar negeri tahun ini. Bank Investasi Eropa juga telah berkomitmen untuk mengakhiri pendanaan proyek migas tahun ini.
Perjanjian tersebut, meskipun tidak mengikat, akan berusaha untuk membangun konsensus antara negara-negara kaya dan miskin di sekitar dukungan keuangan luar negeri untuk berhenti mendukung proyek bahan bakar fosil dan sebaliknya mendukung energi bersih baik untuk mengekang emisi dan untuk menghindari pembangunan aset yang terlantar.
Baca juga: Indonesia dan 100 Negara Sepakat Hentikan Deforestasi di KTT COP26
REUTERS | CNN