TEMPO.CO, Jakarta – Keberadaan globalisasi bagi eksistensi budaya lokal justru menguntungkan. Sebagaimana dikatakan oleh Prof Dr Mikihiro Moriyama, selaku Guru Besar Nanzan University, Nagoya, Jepang, bahwa hal tersebut khususnya berlaku bagi kepopuleran Bahasa Sunda di kancah global.
Potensi mendunianya bahasa Sunda disampaikan oleh Mikihiro Moriyama saat menjadi narasumber acara Keurseus Budaya Sunda “Kabeungharan Basa Sunda”, sebuah webinar daring yang dilaksanakan oleh Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda, Universitas Padjadjaran.
Menurutnya, bahasa Sunda memiliki kekhasannya sendiri yang membuatnya menarik. ”Keunikannya tersebut dapat menjadi modal meluasnya penggunaan bahasa Sunda kancah global,” katanya, dikutip dari laman resmi Universitas Padjajaran pada 28 Oktober 2021.
Dalam pemaparannya, Mikihiro Moriyama mengungkapkan, saat ini, orang-orang cenderung mencari sesuatu yang unik dan khas di setiap budaya lokal. Pemakaian bahasa Inggris untuk berkomunikasi di tingkat global menjadi sebuah hal ‘biasa’. Sebab, bahasa Inggris, sudah banyak orang yang menuturkannya.
Dalam hal ini, bahasa-bahasa lokal lainnya di Indonesia memiliki kesempatan sama dengan Bahasa asing yang lain untuk mendunia, termasuk Bahasa Sunda.”Potensi ini akan terus terbuka lebar selama terdapat upaya pengajaran atas Bahasa Sunda,” kata dia.
Kesempatan yang tergolong emas ini menurut Mikihiro harus dimanfaatkan, khususnya bagi orang-orang Sunda. Mereka harus percaya diri dan bangga dalam memakai bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih, menurut akademisi Jepang ini, bahasa Sunda merupakan bahasa yang tidak dapat terpisahkan dengan masyarakat Sunda itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk melestarikan bahasa Sunda sebab bahasa Sunda merupakan lambang jati diri orang Sunda.
Bercermin dari data Penerbit besar Balai Pustaka, pada abad ke-20, publikasi terhadap buku pengajaran Bahasa Sunda lebih banyak daripada bahasa daerah Indonesia lainnya. Sekurang-kurangnya, terdapat 2.200 buku pengajaran bahasa Sunda yang sudah diterbitkan. Kondisi tersebut menandakan bahwa upaya atas pengajaran bahasa Sunda sudah masif dilakukan.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: PANDI dan Pegiat Bahasa Sunda Semarakkan Hari Bahasa Ibu Internasional
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.