TEMPO Interaktif, Khartoum: Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk masalah anak, UNICEF, mengatakan ada sekitar enam ribu tentara anak-anak akibat konflik yang berkecamuk di Darfur, Sudan. Sekitar dua juta anak-anak terkena dampak konflik tersebut.
Perwakilan UNICEF untuk Sudan, Ted Chaiban, mengatakan hal tersebut kepada wartawan pada Senin menanggapi kebrutalan dan meningkatnya konflik di Darfur yang hampir berlangsung selama tujuh tahun.
Dari 400 kasus yang dilaporkan ke UNICEF tahun ini, tentara anak-anak termuda di kelompok pemberontak Darfur berusia 11 tahun. Mayoritas tentara tersebut berusia antara 15 tahun sampai 17 tahun.
"Seluruh faksi bersenjata dan kelompok di Darfur menggunakan anak-anak. Jumlah tentara anak-anak di Sudan diperkirakan mencapai delapan ribu. Dari delapan ribu tersebut, kami memperkirakan enam ribu di antaranya terdapat di Darfur," ujar Chaiban.
"Itu bukan berarti mereka menenteng senjata dan berperang. Akan tetapi, mereka berada dalam kelompok bersenjata," lanjut Chaiban. Chaiban menambahkan beberapa anak juga masuk dalam pasukan militer Sudan.
Menurut hukum internasional dan undang-undang di Sudan, orang berusia di bawah 18 tahun dianggap sebagai anak-anak. Akan tetapi, beberapa suku di Sudan menganggap orang sudah dewasa ketika masuk masa pubertas.
AFP| KODRAT SETIAWAN