TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Macedonia Utara Zoran Zaev pada Minggu, 31 Oktober 2021, mengundirkan diri setelah partainya kalah dalam putaran kedua pemilu walikota. Partai Sosial Demokrat kalah di sebagian besar kota di Macedonia Utara, termasuk di Ibu Kota Skopje.
“Saya bertanggung jawab atas keadaan ini. Saya mengundurkan diri dari jabatan sebagai Perdana Menteri dan ketua partai,” kata Zaev.
Menurut Zaev, saat ini tidak perlu dilakukan pemilu dini. Sebab secara hukum, pemerintahan koalisi saat ini bisa menyetujui siapapun untuk maju sebagai kandidat perdana menteri dan membentuk pemerintahan tanpa harus lewat pemilu.
Ucapan Zaev itu tercetus setelah Ketua Partai VMRO-DPMNE, Hristijan Mickoski, menyerukan agar pemilu dipercepat. Partai VMRO-DPMNE adalah partai oposisi di Macedonia Utara.
Dalam pemilu parlemen tahun lalu, aliansi partai yang dipimpin oleh Zaev, unggul tipis dari Partai VMRO-DPMNE.
Zaev berkuasa di Macedonia Utara sejak 2017. Macedonia Utara adalah wilayah pecahan Republik Yugoslafia dan Zaev telah mendaftarkan negaranya untuk menjadi anggota Uni Eropa dengan menambahkan ‘utara’ di belakang kata Macedonia. Pata tahun lalu, Macedonia Utara telah bergabung menjadi anggota NATO.
Baca juga: Kualifikasi Piala Dunia : Jerman Menang Mudah Atas Macedonia
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.