TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen Amerika Serikat pesimis asal usul virus corona bakal terungkap. Hal itu disampaikan dalam sebuah laporan pada Jumat, 29 Oktober 2021, yang menjelaskan detail hasil evaluasi apakah virus corona berasal dari hewan lalu ditularkan ke manusia atau adanya kebocoran sebuah labolatorium.
Badan Nasional Intelijen Amerika Serikat (ODNI) menyatakan asal usul virus corona atau Covid-19, yang muncul secara alami dan dugaan kebocoran sebuah labolatorium, sama-sama hipotesis yang masuk akal terkait bagaimana SARS-COV-2 menginfeksi manusia. Namun sejumlah analis masih kurang sefaham dengan hal ini.
Peter Ben Embarek, anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul penyakit virus corona (Covid-19) mengunjungi pasar makanan laut Huanan di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, Ahad, 31 Januari 2021. Kunjungan ini dijaga ketat oleh para petugas keamanan. REUTERS/Thomas Peter
Laporan ODNI juga menolak sejumlah dugaan kalau virus corona berasal dari sebuah senjata biologis. Para pendukung teori ini dinilai ODNI tidak punya akses langsung ke Wuhan Institute of Virology dan dituduh telah menyebarkan informasi yang keliru.
Laporan ODNI tersebut adalah pembaharuan dari laporan yang di pubikasi pada Agustus 2021 di tengah ketegangan politik, yang menyalahkan Cina akibat pandemi global. Ketegangan itu tidak memfokuskan pada upaya-upaya negara di dunia yang tidak dengan cepat melindungi warga negaranya.
“Amerika Serikat mengandalkan aparatur intelijennya, ketimbang ilmuwan untuk melacak asal mula Covid-19. Ini benar-benara lelucon politik,” kata Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar Cina di Washington, menanggapi laporan ODNI.
Menurut Liu, laporan ODNI ini hanya akan merusak studi berbasis ilmu pengetahuan untuk mencari tahu asal-mula virus corona dan laporan itu bisa menghambat upaya dunia yang sedang mencari sumber penyebaran penyakit yang mematikan ini.
Sebelumnya mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan para pendukungnya menyebut Covid-19 sebagai virus Cina. Trump kalah dalam pemilu Amerika Serikat saat pandemi Covid-19 menghancurkan perekonomian Amerika Serikat.
Baca juga: China Batalkan Ratusan Penerbangan Gara-gara Corona Naik Lagi
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.