TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Beijing membatalkan ratusan penerbangan pada Jumat, 29 Oktober 2021 karena aturan perjalanan diperketat di seluruh China. Hal ini guna menekan penyebaran virus Corona menjelang pesta Olimpiade Musim Dingin yang digelar di Negara Tirai Bambu tersebut.
Negara berpenduduk terpadat di dunia itu terus menekan jumlah infeksi Corona jauh lebih rendah sejak awal musim semi lalu. China menerapkan pendekatan tanpa toleransi dengan menutup perbatasan, penguncian wilayah dan periode karantina yang panjang.
Namun kasus Corona kembali naik setelah ditemukannya penyebaran di antara turis. Hal ini membuat sejumlah kota kembali lockdown, perjalanan antar-provinsi dibatasi dan pengujian ditingkatkan.
Meski demikian, jumlah kasus Corona di China amat rendah dibandingkan negara lain. Jumat ini kasus infeksi tercatat hanya 48 kasus baru dengan total kasus kurang dari 250 dalam seminggu terakhir.
Pada Jumat, antrean di jalanan di luar pusat medis di Beijing mengular. Orang-orang melakukan tes sebelum pergi ke luar kota.
Pengembang perangkat lunak Tu Anling, 24, mengatakan bahwa dia membutuhkan tes sebelum diizinkan naik kereta ke Nanjing, sebuah kota 1.000 km di selatan. "Saya awalnya akan bertemu teman-teman di sini (di Beijing), namun wabah membuat banyak orang tiba-tiba membatalkan," ujarnya.
Penumpang kendaraan umum harus menunjukkan hasil tes negatif sebelum masuk ke sebuah wilayah, terutama mereka yang bepergian dari kota yang baru-baru ini mencatatkan kasus baru.
Kemarin, otoritas kereta api memerintahkan dua kereta cepat tujuan Beijing untuk berhenti. Lebih dari 450 penumpang diuji setelah anggota staf diidentifikasi sebagai kontak dekat dari orang yang terinfeksi virus Corona.
Baca: Cina Kunci Mongolia akibat Covid-19 Naik, Ribuan Turis Terlantar
CHANNEL NEWS ASIA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.