TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) melakukan survei dan menemukan bahwa 9 dari 10 gadis remaja di negara itu mengaku kecanduan seks. Hal ini disampaikan Kepala Asisten Direktur Divisi Investigasi Kejahatan Seksual, Perempuan dan Anak Siti Kamsiah Hassan pada Harian Metro 26 September 2021.
Kamsiah mengatakan pihaknya kini sedang mengkaji lebih mendalam terkait temuan tersebut. Pihaknya menemukan beberapa remaja yang baru pertama kali melakukan hubungan seks menyatakan ketagihan dan ingin melakukannya lagi. “Penelitian mendapati kebanyakan mereka ini mempunyai keinginan seks yang tinggi,” ucap dia dikutip dari Worldofbuzz.com.
Pada awal tahun ini, menurut Kamsiah, pihaknya sudah menerima dua laporan tentang gadis-gadis remaja yang menawarkan layanan seks. Dalam satu kasus, kata dia, seorang remaja putri menawarkan layanan seks kepada enam pelanggan mereka. Ketika diwawancarai, mereka menyatakan kecanduan melakukannya,
Kamsiah menuturkan situasinya bahkan lebih buruk ketika anggota keluarga tidak tahu tentang kegiatan anak-anak mereka di luar rumah. Hal ini karena para orang tua sepenuhnya mempercayai anak-anak mereka.
Salah satu siswi yang disurvei mengaku sadar bahwa perbuatan tersebut merupakan dosa dan merugikan masa depannya. Namun hal ini sulit dicegah karena orang tua tidak memantau keberadaan anak perempuannya.
Kamsiah menjelaskan para remaja ini tidak memiliki agen atau germo melainkan menggunakan media sosial untuk mencari pelanggan. Mereka bersedia menawarkan diri mereka seharga RM50 atau Rp 170 ribu setiap kali berhubungan. Ia khawatir jika ada orang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan para remaja ini. Terlebih, menurut Kamsiah, baik para remaja maupun orang tuanya tidak memiliki pemahaman agama yang memadai
Selain itu, orang tua dari remaja di Malaysia ini dinilai tidak bisa mengantisipasi risiko dan akhirnya mengarah pada kasus pemerkosaan yang mana beberapa remaja menjadi korban dari kenalan baru mereka di media sosial.
WINDA OKTAVIA
Baca juga:
Malaysia Ciptakan Kondom Unisex untuk Pria dan Wanita, Pertama di Dunia