TEMPO.CO, Jakarta - Seorang guru yang merupakan pendukung Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) melawan Junta Myanmar menjadi korban penembakan orang tak dikenal yang menyerbu rumahnya di kota Homalin, Wilayah Sagaing pada Minggu malam, 24 Oktober 2021.
Para penyerang menembak May Hnin Aye, 30 tahun, di lengan, kaki, dan dadanya saat dia sedang duduk di balkon rumah, yang dia tempati bersama beberapa anggota keluarga lainnya, demikian dilaporkan Myanmar Now, Selasa, 26 Oktober 2021.
Aye tinggal di rumah bersama suaminya, putra mereka yang berusia satu tahun, serta orang tua suaminya.
Diduga penyerang mencari saudara iparnya, Kyaw Win Sein, seorang anti-Junta yang sudah meninggalkan rumah sejak Agustus.
Selama serangan, yang dimulai sekitar pukul 6 sore, para pelaku menembak bagian depan rumah sebelum menyerbu ke dalam, kata Kyaw Win Sein, yang menambahkan bahwa mereka tidak menembak siapa pun selain May Hnin Aye.
Sein mengatakan, dia yakin para penyerang adalah tentara berpakaian preman karena mereka tampak mahir menangani senjata mereka. Serangan terhadap rumah keluarga Kyaw Win Sein terjadi hanya beberapa jam setelah seorang informan militer yang bernama Maung Mawt ditembak mati di Homalin.
“Saya pikir mereka melampiaskan kemarahan mereka pada keluarga kami setelah informan mereka terbunuh,” kata Kyaw Win Sein. “Masalahnya adalah kami bahkan tidak mengenal orang itu. Kami hanya melihat fotonya secara online. Juga, keluarga saya sudah tidak mengakui saya. Ini tidak masuk akal dan kejam.”
Orang tua Kyaw Win Sein mengeluarkan pengumuman publik pada bulan Agustus bahwa dia telah tidak diakui dalam upaya untuk mencegah keluarga menjadi sasaran. “Keluarga kami juga menerima banyak ancaman sebelum kejadian ini,” kata Kyaw Win Sein. “Mereka bahkan membakar toko keluarga kami.”
Toko keluarga di pasar Homalin dibakar pada 18 Oktober 2021.
Seorang petugas di kantor polisi pusat Homalin menolak mengomentari pembunuhan May Hnin Aye.
Pertempuran telah meningkat di seluruh Wilayah Sagaing ketika junta mengerahkan ribuan tentara ke Myanmar atas dalam persiapan operasi menghadapi pejuang perlawanan.
Meskipun Homalin kecil, ini adalah markas bagi beberapa pangkalan militer Myanmar, termasuk Batalyon Infanteri ke-222, Batalyon Infanteri Ringan ke-359 dan ke-370, dan Pangkalan Udara Homalin.