Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Ajakan Menentang Kudeta Sudan Diserukan dari Pengeras Masjid

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Para pengunjuk rasa memblokir jalan selama apa yang disebut kementerian informasi sebagai kudeta militer di Khartoum, Sudan, 25 Oktober 2021. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Para pengunjuk rasa memblokir jalan selama apa yang disebut kementerian informasi sebagai kudeta militer di Khartoum, Sudan, 25 Oktober 2021. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ajakan menentang rezim militer pelaku kudeta di Sudan diserukan dari pengeras suara masjid, Selasa, 26 Oktober 2021.

Ajakan melakukan pemogokan umum ini menguar di udara, sehari setelah tentara merebut kekuasaan dengan kudeta pada Senin, 25 Oktober 2021, demikian dilaporkan Reuters.

Jalan-jalan di ibukota Khartoum diblokir oleh massa atau tentara. Begitu juga di kota kembarannya, Omdurman di seberang Sungai Nil. Perekonomian nyaris mati total.

Ini merupakan hari kedua unjuk rasa melawan rezim militer setelah pada Senin, tujuh orang tewas karena tindakan keras militer dalam membubarkan massa.

Gumpalan asap membubung di atas Khartoum dari ban yang dibakar oleh pengunjuk rasa. Kehidupan terhenti di ibu kota dan di kota kembarnya Omdurman di seberang Sungai Nil, dengan jalan-jalan diblokir baik oleh tentara atau oleh barikade pengunjuk rasa.

Malam tampaknya telah berlalu relatif tenang setelah kerusuhan Senin, ketika pengunjuk rasa turun ke jalan menentang penangkapan Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan warga sipil lainnya di kabinet. 

Pada hari Senin, pemimpin kudeta Jenderal Abdel Fattah al-Burhan membubarkan Dewan Kedaulatan militer-sipil yang dibentuk untuk membawa Sudan menuju demokrasi setelah penggulingan otokrat lama Omar al-Bashir pada April 2019.

Beberapa toko roti buka di Omdurman dengan orang-orang mengantri selama beberapa jam.

"Kami harus menanggung akibat dari krisis ini," kata seorang pria berusia 50-an yang mencari obat di salah satu apotek yang stoknya hampir habis. "Kami tidak dapat bekerja, kami tidak dapat menemukan roti, tidak ada layanan, tidak ada uang."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di kota barat El Geneina, warga bernama Adam Haroun mengatakan ada pembangkangan sipil total, dengan sekolah, toko dan pompa bensin ditutup.

Protes jalanan besar terjadi di kota Atbara, Dongola, Elobeid dan Port Sudan, seperti terlihat dalam unggahan di media sosial.

Orang-orang meneriakkan "Jangan mendukung tentara, tentara tidak akan melindungi Anda."

Asosiasi Profesional Sudan, koalisi aktivis yang memainkan peran utama dalam pemberontakan untuk menggulingkan Bashir, telah menyerukan pemogokan.

Pemerintah Barat mengutuk kudeta, menyerukan pembebasan para pemimpin sipil yang ditahan dan mengancam akan menghentikan bantuan, yang dibutuhkan Sudan untuk pulih dari krisis ekonomi.

Amerika Serikat mengatakan akan segera menghentikan pengiriman $700 juta dalam bentuk dukungan darurat.

Setelah merdeka, Sudan hampir selalu di bawah pemimpin militer yang merebut kekuasaan dalam kudeta. Bashir bahkan masuk daftar hitam terorisme AS karena menjamu Osama bin Laden pada 1990-an dan dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag karena kejahatan perang.

Sejak Bashir digulingkan, militer berbagi kekuasaan dengan sipil di bawah pemerintah transisi untuk menyiapkan pemilihan umum pada 2023. Negara itu berada dalam ketegangan sejak bulan lalu ketika sebuah kudeta gagal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

1 jam lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

2 hari lalu

Seorang wanita dan bayi di kamp pengungsi Zamzam, dekat El Fasher di Darfur Utara, Sudan. MSF/Mohamed Zakaria/Handout melalui REUTERS
800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

4 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

20 hari lalu

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 3 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan

Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan.


Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

24 hari lalu

Anak-anak bermain dengan senjata anti-serangan pesawat udara  di Leer town, Sudan Selatan (8/5). Pemandangan memilukan seperti mayat-mayat di sumur, rumah-rumah dibakar, dan balita yang kelaparan terlihat di kawasan Leer ini.   (AP Photo/Josphat Kasire)
Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal


Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

27 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?


BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

27 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
BNPB Kirim Bantuan untuk Palestina dan Sudan: Masing-masing Rp 15,49 Miliar

Bantuan yang akan diberikan dari BNPB untuk Palestina dan Sudan, akan sampai pekan depan. Bantuan diambil dari dana siap pakai BNPB.


Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

28 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (rompi hijau), Menteri PMK Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Konferensi Pers usai Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) perihal Bantuan Penanganan Darurat Kesehatan untuk Palestina dan Sudan, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, pada Selasa, 26 Maret 2024. Sebelumnya, RTM tersebut digelar tertutup. TEMPO/Adinda Jasmine
Indonesia Beri Bantuan Kesehatan Senilai 1 Juta Dolar untuk Palestina dan Sudan

Kesepakatan pemberian bantuan untuk Palestina dan Sudan dilakukan setelah pembahasan yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait.


Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

32 hari lalu

Hakim Ketua Buyung Dwikora (tengah) bersama Hakim Anggota Budi Prayitno (kiri), dan Arlen Veronica (kanan) berdiskusi saat memimpin sidang pembacaan dakwaan kasus dugaaan tindak pidana pemilihan umum (pemilu) terkait penambahan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kuala Lumpur, Malaysia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung mendakwa tujuh terdakwa yaitu Umar Faruk, Tita Oktavia Cahya Rahayu, Dicky Saputra, Aprijon, Puji Sumarsono, A Khalil dan Masduki Khamdan Muchamad. ANTARA/ Rivan Awal Lingga
Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.


Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

33 hari lalu

Sudan Apresiasi Peran Baznas di Timur Tengah, Siap Kerja Sama Multibidang

Kesempatan kerja sama antara lain di bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan dan pengembangan institusi perzakatan.