TEMPO.CO, Jakarta -Berita top 3 dunia kemarin adalah fakta-fakta raja narkoba Kolombia yang paling berbahaya setelah Pablo Escobar. Pria itu bernama Dairo Antonio Usuga atau Otoniel.
Berita kedua adalah Malaysia yang mengizinkan pekerja migran masuk ke negaranya. Berita top 3 dunia terakhir adalah iklan Ya Kun Kaya Toast dihujat di China karena menyebut Taiwan negara. Berikut berita selengkapnya:
1. Fakta Tentang Otoniel, Raja Narkoba Paling Berbahaya Setelah Pablo Escobar
Raja narkoba paling berbahaya setelah Pablo Escobar, Dairo Antonio Usuga alias Otoniel, ditangkap oleh angkatan bersenjata Kolombia selama operasi di daerah pedesaan di wilayah Uraba Kolombia, provinsi Antioquia.
Operasi penangkapannya melibatkan lebih dari 500 anggota pasukan khusus Kolombia dan 22 helikopter, kata para pejabat pada Sabtu, Reuters melaporkan, 25 Oktober 2021. Saat ditangkap, Otoniel mengatakan "kalian berhasil mengalahkan saya."
Dairo Antonio Usuga, 50 tahun, digambarkan Kolombia sebagai pengedar narkoba paling berbahaya di dunia.
Otoniel dituduh mengekspor ratusan ton kokain setiap tahun, sementara Presiden Ivan Duque mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia juga bertanggung jawab atas pembunuhan petugas polisi, perekrutan anak di bawah umur, dan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Kolombia telah menawarkan hadiah hingga 3 miliar peso (sekitar Rp11 miliar) untuk informasi mengenai keberadaan Otoniel, sementara pemerintah AS telah memberikan hadiah sebesar US$5 juta (Rp71 miliar) untuk membantu menemukannya.
Kedua hadiah itu akan dibayar, kata Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano, sambil menggambarkan Otoniel sebagai "jenis penjahat yang paling buruk".
Kepala polisi Kolombia, Jenderal Jorge Vargas, mengatakan banyak informasi yang mengarah pada penangkapan Otoniel berasal dari anggota Clan del Golfo. "Banyak orang Clan del Golfo mengkhianatinya," kata Vargas kepada Reuters.Pihak berwenang Kolombia meluncurkan Operasi Agamemnon pada 2016 ketika mereka bekerja untuk mendekati Otoniel, membunuh dan menangkap puluhan kaki tangannya, mengejar keuangannya, dan memaksanya untuk terus bergerak, menurut polisi.
Pada tahun 2017, sebuah video di mana Otoniel mengumumkan niatnya untuk tunduk pada keadilan diterbitkan, tetapi rencana itu tidak pernah membuahkan hasil.
Pada bulan Maret, polisi Kolombia dan Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) menangkap saudara perempuan Otoniel, Nini Johana Usuga, yang diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuduhan terkait dengan perdagangan narkoba dan pencucian uang.
Baca selengkapnya di sini.