TEMPO.CO, Jakarta - Prioritas Kolombia adalah mengekstradisi raja narkoba yang ditangkap Dairo Antonio Usuga, yang dikenal sebagai Otoniel, ke Amerika Serikat, kata sumber-sumber pemerintah dan keamanan pada Minggu.
Otoniel, 50 tahun, ditangkap oleh angkatan bersenjata Kolombia selama operasi di daerah pedesaan di wilayah Uraba Kolombia, Provinsi Antioquia, kata para pejabat pada hari Sabtu.
Presiden Kolombia Iván Duque Márquez mengonfirmasi penangkapan Dairo Antonio Usuga, yang dikenal sebagai "Otoniel," dalam pidato nasional yang disiarkan televisi Sabtu, CNN melaporkan.
"Penangkapan ini hanya sebanding dengan jatuhnya Pablo Escobar di tahun 90-an," kata Duque, mengacu pada raja obat bius Kolombia yang meninggal pada 1993 setelah membangun kerajaan bernilai miliaran dolar yang berurusan dengan kokain.
"Otoniel adalah pengedar narkoba yang paling ditakuti di dunia, pembunuh polisi, tentara, pemimpin sosial, dan perekrut anak di bawah umur," katanya.
Otoniel menghadapi perintah ekstradisi dari Amerika Serikat. Kolombia akan bekerja dengan pihak berwenang untuk memastikan ekstradisi itu terjadi, kata Presiden Ivan Duque pada Sabtu, dikutip dari Reuters, 25 Oktober 2021.
Membawa pengedar narkoba, yang menghadapi puluhan surat perintah penangkapan ke Amerika Serikat, adalah prioritas Kolombia setelah penangkapannya, kata sumber pemerintah dan dua sumber keamanan kepada Reuters.
Kolombia telah menawarkan imbalan hingga 3 miliar peso (Rp11 miliar) untuk informasi mengenai keberadaan Otoniel, sementara pemerintah AS telah memberikan imbalan sebesar US$5 juta (Rp71 miliar) untuk membantu menemukannya.
Otoniel menjadi pemimpin kartel narkoba Clan del Golfo, atau Klan Teluk, setelah menjalankan tugas sebagai gerilyawan sayap kiri dan kemudian sebagai paramiliter, dan dianggap sebagai raja narkoba yang paling ditakuti setelah Pablo Escobar.
Lihat juga: Gembong Narkoba Paling Dicari Berhasil Ditangkap Militer Kolombia
REUTERS | CNN