Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gembong Narkoba Terbesar Setelah Pablo Escobar Ditangkap Militer Kolombia

Reporter

image-gnews
Dairo Antonio Usuga David alias Otoniel, gembong narkoba paling dicari berpose saat dikawal tentara militer Kolombia di dalam helikopter setelah ditangkap di Turbo, Kolombia pada 23 Oktober 2021. (REUTERS | Kementerian Pertahanan Kolombia)
Dairo Antonio Usuga David alias Otoniel, gembong narkoba paling dicari berpose saat dikawal tentara militer Kolombia di dalam helikopter setelah ditangkap di Turbo, Kolombia pada 23 Oktober 2021. (REUTERS | Kementerian Pertahanan Kolombia)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Seorang gembong narkoba Kolombia yang paling terkenal ditangkap oleh Angkatan Bersenjata Kolombia. Dikutip dari Sky News, penangkapan tersebut digambarkan sebagai pukulan terbesar bagi jaringan perdagangan narkoba di Kolombia sejak kematian Pablo Escobar.

Dairo Antonio Usuga, atau dikenal sebagai Otoniel, ditangkap oleh angkatan bersenjata selama operasi di daerah pedesaan di wilayah Uraba, Kolombia. Baik pemerintah Kolombia dan Amerika Serikat menyatakan bersedia membayar tiga miliar peso dan US$ 5 juta untuk mendapatkan informasi tentang Otoniel.

Otoniel adalah gembong narkoba yang paling dicari. Dia dituduh dengan sederet kejahatan yaitu mengirim lusinan kokain ke Amerika Serikat, membunuh polisi, terlibat penambangan ilegal, merekrut anak di bawah umur dan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Presiden Kolombia Ivan Duque memuji penangkapan pria berusia 50 tahun itu. Dalam pesan video Duque mengatakan, "Ini adalah pukulan terbesar terhadap perdagangan narkoba di negara kita abad ini. Pukulan ini hanya sebanding dengan jatuhnya Pablo Escobar pada 1990-an."

Penangapan Otoniel dilakukan dalam operasi militer di hari Sabtu lalu. Lebih dari 500 anggota pasukan khusus Kolombia dan 22 helikopter diterjunkan, menurut menteri pertahanan Diego Molano. Penangkapan terbesar itu diabadikan oleh tentara yang berfoto selfie dengan Otoniel. Operasi tersebut, menyebabkan seorang petugas polisi mati.

Otoniel menjadi pemimpin kelompok perdagangan narkoba Clan del Golfo, atau Klan Gulf setelah menjadi gerilyawan sayap kiri. Clan del Golfo memiliki sekitar 1.200 orang pasukan bersenjata yang mayoritas merupakan bekas anggota kelompok paramiliter sayap kanan. Kelompok ini menguasai peredaran narkoba di 10 dari 32 provinsi di Kolombia.

Selain perdagangan narkoba, Clan del Golfo juga terlibat dalam penambangan ilegal, kata pihak berwenang. Pemerintah juga menuduh kelompok itu mengancam dan membunuh tokoh masyarakat di seluruh negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun Duque mengatakan penangkapan Otoniel adalah akhir dari Clan del Golfo, direktur Analisis Risiko Kolombia Sergio Guzman mengatakan seorang pemimpin baru kemungkinan akan lahir. "Ini masalah besar karena dia gembong narkoba terbesar di Kolombia," kata Guzman. Penangkapan itu juga tidak akan mengubah perdagangan narkoba. "Otoniel pasti akan diganti."

Pihak berwenang Kolombia meluncurkan Operasi Agamemnon pada 2016 untuk menangkap Otoniel dan pasukannya. Pada 2017 sebuah video beredar yang menyatakan Otoniel akan tunduk pada keadilan. Namun itu tidak pernah direalisasikan.

Pada Maret, polisi Kolombia dan Badan Penegakan Narkoba A.S. menangkap saudara perempuan Otoniel, Nini Johana Usuga, yang diekstradisi ke Amerika Serikat. Usuga menghadapi tuduhan terkait dengan perdagangan narkoba dan pencucian uang.

Operasi Osiris melibatkan lebih dari 500 anggota pasukan khusus Kolombia dan 22 helikopter, menurut Menteri Pertahanan Diego Molano dilansir dari Reuters.

Baca: Venezuela Buka Perbatasan dengan Kolombia

SKY NEWS | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

12 jam lalu

Chandrika Chika. Foto: Instagram.
Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

Empat hari sebelum ditangkap, Chandrika Chika mengunggah foto dirinya yang mengekspos sebagian punggungnya yang menggelap karena berjemur.


Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

12 jam lalu

Polres Metro Jakarta Selatan tangkap selebgram dan atlet e-sports pada Senin, 22 April 2024 karena gunakan liquid ganja. Selasa, 23 April 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

Enam orang ditangkap karena hisap vape mengandung liquid ganja, termasuk selebgram Chandrika Chika dan atlet Esports Aura Jeixy.


Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

17 jam lalu

Ilustrasi sabu. Reuters
Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.


Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

21 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

Kompolnas menilai atasan langsung dari anggota polisi yang ditangkap karena konsumsi narkoba harus turut diperiksa karena gagal mengawasi anak buahnya


Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pakai Narkoba, Kompolnas Minta Atasan Langsung Ikut Diperiksa

23 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pakai Narkoba, Kompolnas Minta Atasan Langsung Ikut Diperiksa

Poengky menduga atasan dari empat polisi pesta narkoba tersebut tidak menjalankan pengawasan melekat (waskat) sesuai Peraturan Kapolri.


Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

1 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly ditemui di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu, 7 Februari 2024. Tempo/Novali Panji
Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

Satu anggota Polres Metro Jakarta Timur yang ikut ditangkap bersama empat polisi dari Polda Metro Jaya karena pesta narkoba di Depok dilepas.


Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Metro dan Polda Sumsel Soal Polisi Terjerat Narkoba

1 hari lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Metro dan Polda Sumsel Soal Polisi Terjerat Narkoba

Kompolnas akan meminta klarifikasi dari Polda Metro Jaya dan Polda Sumatera Selatan tentang dugaan keterlibatan anggota polri dalam kasus narkoba.


Kasus Polisi Pesta Narkoba di Depok, Anggota Polres Jaktim Dilepas karena Terbukti Tidak Terlibat

1 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Polisi Pesta Narkoba di Depok, Anggota Polres Jaktim Dilepas karena Terbukti Tidak Terlibat

Satu personel yang ditangkap dalam penggerebekan polisi pesta narkoba di Depok sudah dilepas dan kembali bertugas.


Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

1 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

Ketua RW kaget ada penangkapan warganya yang kedapatan pesta narkoba, apalagi anak tokoh masyarakat di wilayahnya.


5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

1 hari lalu

Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami terlibat jaringan narkoba Fredy Pratama. AKP Andri Gustami melancarkan pengiriman narkoba jaringan Fredy Pratama saat melewati Lampung melalui Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Banten. Dok. Istimewa
5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

Lima anggota Polda Metro Jaya diringkus ketika mengonsumsi narkoba jenis sabu. Berikut daftar polisi terlibat jaringan narkoba, termasuk Andri Gustami