TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Kamis, 21 Oktober 2021, menyatakan bahwa dia sepenuhnya bertanggung jawab atas operasi perang terhadap narkoba, yang menewaskan ribuan orang. Dia pun meyakinkan tidak akan pernah diadili oleh pengadilan internasional.
“Jika ada seseorang yang akan dipenjara, itu mungkin saya. Saya bertanggung jawab sepenuhnya,” kata Duterte, dalam sebuah pidato.
Seorang anggota Badan Penindakan Narkoba Filipina, PDEA, mengatur paket Methamphetamine Hydrochloride yang juga dikenal sebagai "Sabu-sabu" yang mereka temukan tersembunyi di dalam sebuah silinder baja di salah satu obat terlarang terbesar di Manila, Filipina, pada Selasa, 7 Agustus 2018. [AP Photo / Aaron Favila]
Pernyataan itu disampaikan Duterte sehari setelah Kementerian Kehakiman Filipina mengutarakan rencana akan mengevaluasi kematian ribuan orang dalam kampanye perang terhadap narkoba selama lima tahun. Kementerian Kehakiman mempublikasi detail kasus pertama yang memperlihatkan puluhan orang tewas dalam operasi yang dilakukan aparat Kepolisian Filipina.
Filipina saat ini ditekan oleh PBB agar mau menginvestigasi dugaan pembunuhan sistematik karena dituduh sebagai pengedar narkoba. Sedangkan International Criminal Court belum lama ini mengumumkan akan menginvestigasi kampanye anti-narkoba yang dilakukan Pemerintahan Duterte.
Petugas kepolisian bersama sejumlah sukarelawan patroli wanita saat melakukan patroli malam di Pateros, Metro Manila, Filipina, 27 Januari 2020. Kelompok sukarelawan dibentuk pada 2016 saat terjadinya perang narkoba pada pemerintahan Duterte. REUTERS/Eloisa Lopez
Diperkirakan ada lebih dari 6 ribu orang tewas dalam penggerebekan yang dilakukan aparat kepolisian, namun sejumlah aktivis mengatakan ada ribuan pengguna narkoba tewas didor oleh orang-orang misterius bersenjata. Polisi menyangkal terlibat dalam kematian-kematian tersebut.
Masa jabatan Presiden Duterte akan berakhir pada akhir tahun depan. Dia terus menantang para pengedar narkoba di Filipina dan mengatakan hanya akan menghadapi pengadilan di Filipina oleh hakim Filipina atas tuduhan kejahatan yang diarahkan padanya.
“Saya katakan lagi, jika Anda menghancurkan negara saya dan Anda menghancurkan anak-anak muda dengan memberi mereka narkoba, maka itu sama dengan Anda menghancurkan masa depan Anda. Jika Anda menghancurkan negara ini, saya akan membunuh mu,“ kata Duterte.
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.