TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Inggris mendakwa Ali Harbi Ali, 25 tahun, melakukan pembunuhan anggota parlemen David Amess dalam sebuah tindakan terorisme.
Amess, 69 tahun, dari Partai Konservatif ditikam berulang kali pada hari Jumat, 16 Oktober 2021, di Gereja Metodis Belfairs di Leigh-on-Sea, timur laut London, saat bertemu dengan konstituen. Paramedis mencoba menyelamatkannya di lantai gereja, tetapi gagal.
Ali Harbi Ali, seorang warga London keturunan Somalia, didakwa berdasarkan Undang-Undang Terorisme 2006, kata polisi, Kamis, 21 Oktober 2021.
Ali, putra seorang mantan penasihat media perdana menteri Somalia, dijadwalkan hadir di pengadilan Westminster Magistrates London.
"Kami akan mengajukan ke pengadilan bahwa pembunuhan ini memiliki kaitan dengan terorisme, yaitu memiliki motivasi agama dan ideologis," kata Nick Price, Kepala Divisi Kejahatan Khusus dan Penanggulangan Terorisme Crown Prosecution Service.
"Dia juga didakwa dengan persiapan aksi terorisme. Ini mengikuti tinjauan bukti yang dikumpulkan oleh Polisi Metropolitan dalam penyelidikannya."
Matt Jukes, asisten komisaris polisi London untuk operasi khusus, memastikan pengembangan kasus terus dilakukan
Tapi dia memperingatkan terhadap spekulasi tentang motivasi terdakwa.
"Saya memahami tingkat kepentingan publik yang besar dalam kasus ini, tetapi sekarang tuduhan telah diajukan, sangat penting bahwa setiap orang menahan diri ketika mengomentarinya secara terbuka, untuk memastikan proses pengadilan di masa depan tidak berprasangka dengan cara apa pun," kata Jukes. .
Dia mengatakan tidak ada penangkapan lain yang dilakukan dan polisi tidak mencari orang lain sehubungan dengan pembunuhan itu.
Baca juga Penyerang David Amess, Ali Harbi Ali Diduga Jadi Radikal setelah Nonton Youtube