TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang di China membatalkan ratusan penerbangan, menutup sekolah dan meningkatkan pengujian massal pada Kamis, 21 Oktober 2021. Hal ini terjadi setelah ditemukannya kasus baru viru Corona di negara tersebut.
Beijing telah mempertahankan pendekatan nol-Covid tanpa henti dengan penutupan perbatasan yang ketat dan mengunci wilayah. China tetap membatasi ketat pergerakan penduduk meski negara-negara sudah mulai melonggarkan pembatasan.
Penularan domestik di China hampir nol kasus. Namun China mencatat adanya kasus baru selama lima hari berturut-turut, sebagian besar di wilayah utara dan barat laut. Pihak berwenang pun kembali meningkatkan kontrol terhadap virus Corona.
Wabah terbaru ditemukan pada pasangan lanjut usia dalam kelompok turis. Mereka mulai perjalanan di Shanghai sebelum terbang ke Xi'an, provinsi Gansu dan Mongolia Dalam.
Sejak itu terjadi puluhan kasus baru yang dikaitkan dengan dengan perjalanan mereka. Terjadi kontak dekat di lima provinsi dan wilayah, termasuk ibu kota Beijing.
Pemerintah daerah telah meluncurkan pengujian massal dan menutup tempat-tempat wisata, sekolah dan tempat hiburan. Dilakukan pula penguncian kompleks perumahan.
Beberapa daerah termasuk Lanzhou, kota berpenduduk sekitar 4 juta orang di barat laut China, meminta penduduk tidak bepergian bila tak terlalu perlu. Jika harus pergi, mereka mesti menunjukkan tes COVID-19 negatif.
Bandara di wilayah yang terkena dampak telah membatalkan ratusan penerbangan, menurut data dari pelacak penerbangan VariFlight. Sekitar 60 persen penerbangan ke dua bandara utama di Xi'an dan Lanzhou telah dibatalkan.
Erenhot di Mongolia Dalam juga mengumumkan bahwa perjalanan masuk dan keluar kota dilarang. Penduduk tidak boleh meninggalkan kompleks perumahan mereka.
Pada Rabu, tabloid Global Times memperingatkan bahwa kasus virus baru di Mongolia Dalam kemungkinan akan mempengaruhi impor batu bara dari Mongolia karena gangguan rantai pasokan. Ada 13 kasus Corona domestik baru yang dilaporkan pada hari Kamis, menurut Komisi Kesehatan Nasional China.
Baca: Ledakan di Restoran Cina, Satu Tewas dan 33 Luka-Luka
CHANNEL NEWS ASIA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.