TEMPO.CO, Jakarta - Taliban memuji para pelaku bom bunuh diri yang tewas selama perang melawan pemerintah sebelumnya dan tentara Amerika Serikat serta sekutunya. Taliban berjanji akan memberikan keluarga pelaku bom bunuh diri uang tunai serta tanah.
Menteri Dalam Negeri Taliban, Sirajuddin Haqqani, bertemu dengan keluarga terseut di sebuah upacara di Hotel Intercontinental di Kabul. Hotel tersebut menjadi sasaran aksi terorisme pada 2018.
"Dalam pidatonya, menteri memuji jihad dan pengorbanan para syuhada dan Mujahidin. Menteri menyebut mereka pahlawan Islam dan negara," kata Kementerian Dalam Negeri Taliban dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Keluarga pelaku bom bunuh diri diberi pakaian, uang tunai sebesar Rp 1,5 juta. Selain itu menurut juru bicara Qari Sayeed Khosti, mereka dijanjikan pula sebidang tanah.
Sirajuddin Haqqani adalah anak dari Jalaluddin Haqqani yang merupakan kepala jaringan Haqqani. Mereka adalah kelompok militan yang berafiliasi dengan Taliban.
Jaringan Haqqani disebut oleh dinas intelijen Barat adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap serangan bunuh diri paling berdarah.
Sirajuddin Haqqani dicari untuk diinterogasi oleh FBI sehubungan dengan serangan di hotel lain di Kabul, Afghanistan, pada tahun 2008. Saat itu enam orang termasuk seorang warga negara Amerika tewas.
Menyusul kemenangan Taliban atas pemerintah dukungan Barat yang runtuh pada Agustus, militan ISIS telah melakukan serangkaian bom bunuh diri terhadap masjid dan target lainnya, menewaskan ratusan warga sipil.
Baca juga: Orangtua di Afghanistan Jual Anak Agar Bisa Makan
REUTERS