Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wartawan AS di Myanmar Didakwa dengan Pasal Berlapis

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Keluarga dan teman Danny Fenster di AS telah menyerukan pembebasannya sejak dia ditahan Junta Myanmar pada 24 Mei (Kredit Foto: Bryan Fenstes/Twitter/Myanmar Now)
Keluarga dan teman Danny Fenster di AS telah menyerukan pembebasannya sejak dia ditahan Junta Myanmar pada 24 Mei (Kredit Foto: Bryan Fenstes/Twitter/Myanmar Now)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wartawan asal Amerika Serikat, Danny Fenster, ditahan oleh Junta Militer Myanmar dengan tuduhan melanggar pasal 505a KUHP karena diduga menyebarkan informasi palsu untuk menghasut kekerasan.

Pengacara Fenster, Than Zaw Aung, mengatakan, jurnalis Amerika itu dituntut karena terus melaporkan peristiwa di negara itu meskipun izinnya dicabut. Sidang pertama dilakukan Jumat, 15 Oktober 2021.  

Dalam dakwaannya, jaksa menyatakan bahwa Fenster bertanggung atas berita yang disiarkan Myanmar Now.  “Jaksa mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab di Myanmar Now harus diadili. Nama Danny termasuk di dalamnya, dan dia didakwa sebagai bagian dari Myanmar Now, ”kata Than Zaw Aung seperti dikutip Myanmar Now, Minggu, 17 Oktober 2021.

Pada sidang, pembela mengajukan permohonan pembebasan dengan jaminan. Putusan akan diambil dalam sidang berikutnya, yang dijadwalkan 27 Oktober, kata pengacaranya.

Fenster, yang ditahan di Penjara Insein Yangon selama hampir lima bulan, terancam hukuman tiga tahun penjara jika terbukti bersalah atas tuduhan itu.

Menurut pengacaranya, pada 4 Oktober otoritas junta menambahkan dakwaan berdasarkan Pasal 17 (1) undang-undang Asosiasi Melanggar Hukum era kolonial, dengan ancaman hingga tiga tahun penjara.

Fenster, 37 tahun, bekerja sebagai redaktur pelaksana Frontier Myanmar yang berbasis di Yangon ketika dia ditangkap di Bandara Internasional Yangon pada 24 Mei 2021 saat dia akan naik pesawat ke AS untuk mengunjungi keluarganya.

Sebelum bergabung dengan Frontier Myanmar, Fenster bekerja dengan Myanmar Now sebagai copy editor dari pertengahan 2019 hingga Juli 2020.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada bulan Juli, Myanmar Now mengklarifikasi bahwa satu-satunya tugas Fenster adalah mengedit berita berbahasa Inggris dan bahwa dia “tidak memegang posisi lain dalam manajemen ruang redaksi atau berafiliasi dengan jenis tugas non-redaksi apa pun.”

Junta mencabut izin penerbitan lima kantor berita independen, termasuk Myanmar Now, pada 9 Maret 2021. Sehari sebelum pengumuman, tentara junta menyerbu ruang redaksi Myanmar Now di Kotapraja Pabedan Yangon. Tidak ada karyawan yang ditangkap dalam penggerebekan tersebut. Meski izinnya dibekukan, Myanmar Now tetap menerbitkan berita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Permintaan AS

Departemen Luar Negeri AS telah meminta agar junta membebaskan Fenster, jnamun uru bicara dewan militer Jenderal Zaw Min Tun mengklaim pada konferensi pers 30 September bahwa dia “ditahan karena perlu.”

Thomas Kean, pemimpin redaksi Frontier Myanmar, mengatakan kepada AP pada hari Jumat bahwa penangkapan dan dakwaan terhadap Fenster sehubungan dengan pekerjaannya dengan Myanmar Now “mengecewakan.”

“Sangat mengecewakan bahwa penuntut masih menuduh Danny bekerja untuk Myanmar Now pada Maret 2021, padahal kenyataannya dia telah mengundurkan diri tujuh bulan sebelumnya untuk bergabung dengan Frontier,” kata Kean.

Dewan militer telah menangkap sekitar 100 wartawan sejak kudeta 1 Februari. Sementara beberapa telah dibebaskan, lebih dari 50 masih dipenjara, menurut kelompok advokasi lokal untuk kebebasan pers.

Sebagian besar menghadapi dakwaan berdasarkan Bagian 505a KUHP karena diduga “mempublikasikan atau mengedarkan komentar yang menyebabkan ketakutan, menyebarkan berita palsu, atau menghasut pegawai pemerintah untuk melakukan kejahatan.”

Baca juga Tidak Diundang KTT ASEAN, Junta Myanmar Tuduh Ada Campur Tangan Amerika dan UE

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

22 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

1 hari lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

1 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

1 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

1 hari lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

1 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

2 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.