TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku pembunuhan anggota parlemen Inggris Sir David Amess yang saat ini ditahan bernama Ali Harbi Ali, seorang warga Inggris keturunan Somalia, menurut surat kabar Sky News pada Ahad.
Ali Harbi Ali, 25 tahun, ditangkap pada Jumat di lokasi serangan dan akan tetap ditahan sampai 22 Oktober setelah diberikan surat perintah penahanan lebih lanjut di bawah Undang-Undang Terorisme di Pengadilan Magistrat Westminster pada Sabtu malam.
Ali Harbi Ali adalah warga negara Inggris. Ia datang ke Inggris bersama keluarganya dari Somalia pada 1990-an, di mana ayahnya adalah pejabat senior pemerintah di negara Afrika, menurut surat kabar The Sun.
Dia tidak diketahui oleh dinas keamanan di masa lalu, meskipun penyelidikan sedang berlangsung dan rincian baru dapat muncul.
Sumber pemerintah mengatakan tersangka sebelumnya pernah dirujuk ke program pencegahan anti-teror pemerintah, yang merupakan program untuk menghentikan radikalisasi.
Petugas Polisi Metropolitan juga telah melakukan pencarian di tiga alamat di wilayah London, menurut Sky News, 17 Oktober 2021.
Seorang anggota forensik memasuki lokasi di mana anggota parlemen Inggris David Amess ditikam di Leigh-on-Sea, Inggris, 15 Oktober 2021. [REUTERS/Andrew Couldridge]
Sir David Amess, 69 tahun, anggota parlemen senior Konservatif untuk Southend West, ditikam berkali-kali saat dia menjumpai konstituennya dalam kunjungan mingguan di sebuah gereja Methodist di Leigh-on-Sea, Essex.
Polisi mengatakan kepada Reuters tersangka diyakini beraksi sendirian. Ali Harbi Ali diyakini telah melakukan perjalanan sejauh 80 km dengan kereta api untuk melakukan pembunuhan dan mengaku membunuh Sir David Amess.
Ali Harbi Ali dikabarkan menunggu sebelum menikam politisi Konservatif itu sebanyak 17 kali, kemudian duduk diam menunggu polisi datang.
Dalam pernyataan Sabtu pagi, polisi mengatakan penyelidikan awal telah mengungkapkan motif potensial terkait dengan ekstremisme Islam. Polisi mengatakan mereka diberikan surat perintah untuk menahan pria itu sampai hari Jumat sebelum mereka harus memutuskan apakah akan menuntutnya.
Serangan terhadap David Amess terjadi lima tahun setelah pembunuhan Jo Cox, seorang anggota parlemen Inggris dari oposisi Partai Buruh, dan insiden ini telah mendorong peninjauan kembali keamanan untuk politisi terpilih.
Baca juga: Penusukan Anggota Parlemen Inggris, Saksi: Pelaku Hanya Duduk setelah Beraksi
SKY NEWS | THE SUN | REUTERS