TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan melanjutkan penerbangan evakuasi dari Afghanistan sebelum akhir tahun, Wall Street Journal melaporkan pada Kamis, mengutip seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS yang tidak disebutkan namanya.
Penerbangan yang disponsori AS akan membantu warga AS, penduduk resmi, dan beberapa pemohon visa, menurut laporan yang dikutip dari Reuters, 14 Oktober 2021.
Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk penerbangan dilanjutkan, menurut laporan itu.
Perwakilan Departemen Luar Negeri AS tidak segera menjawab permintaan komentar atas laporan WSJ.
Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan prioritas utamanya adalah memulangkan warga Amerika dan pemegang kartu hijau yang tidak dapat meninggalkan Afghanistan dalam operasi evakuasi AS pada Agustus setelah Taliban menguasai Kabul.
CNN melaporkan sebagian besar penerbangan evakuasi yang dijadwalkan berangkat dari Afghanistan minggu ini telah dibatalkan, menurut email Departemen Luar Negeri yang dikirim ke warga AS pada Senin.
Email itu tidak menjelaskan alasan mengapa penerbangan dibatalkan dan mengatakan kepada penerima untuk "siap melakukan perjalanan dalam waktu singkat".
Ribuan orang, termasuk sedikitnya 129 warga negara AS dan 115 pemegang kartu hijau AS, telah meninggalkan Afghanistan dengan bantuan AS sejak penarikan pasukan NATO selesai pada akhir Agustus, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada Selasa.
Departemen Luar Negeri AS telah membentuk tim untuk berkoordinasi di seluruh lembaga pemerintah dan dengan kelompok luar untuk memfasilitasi kepergian warga negara Amerika, penduduk tetap yang sah di AS, dan warga Afghanistan.
Tetapi masih ada orang Amerika dan banyak warga Afghanistan di negara itu yang kesulitan untuk pergi.
Menurut Departemen Luar Negeri ada sekitar 100 warga AS yang ingin pergi tetap berada di Afghanistan.
Baca juga: Pakistan International Airlines Hentikan Penerbangan karena Intimidasi Taliban
REUTERS | WSJ | CNN