Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Maria Ressa Cerita Detik-detik Dikabarkan Pemenang Nobel Perdamaian 2021

Reporter

image-gnews
Maria Ressa selama pembukaan
Maria Ressa selama pembukaan "70th World News Media Congress and 25th World Editors Forum" di Cascais, Portugal, 6 Juni 2018. [The European Sting]
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMaria Ressa, 58 tahun, wartawan senior dan salah satu pendiri Rappler sebuah media di Filipina, menceritakan detik-detik saat dia diumumkan sebagai pemenang Nobel bidang perdamaian 2021. Nobel adalah salah satu penghargaan paling bergengsi di dunia dan pemenang Nobel berhak atas hadiah uang Rp 16 miliar.  

Ressa mengatakan ada sekitar 300 nominator di Nobel bidang perdamaian. Mereka yang akan lolos sebagai pemenang,  akan mendapat telepon 2 atau 3 jam sebelum pengumuman siapa pemenang Nobel perdamaian.

“Ketika itu, saya sedang duduk di depan komputer dan saya lihat telepon saya berdering. Saya blank, bengong, saya tak tahu apa yang harus saya katakan. Saya pun sampai sekarang masih memproses apa yang telah terjadi,” kata Ressa dalam acara A Conversation with 2021 Nobel Peace Prize Laureate Maria Ressa, Founder and CEO Rappler, yang diadakan oleh IDN Times secara online, pada Kamis, 14 Oktober 2021.

Maria Ressa.[Rappler]

Menurut Ressa, kemenangannya atas Nobel perdamaian ini, seperti menyatukan wartawan-wartawan di Filipina. Sebab di negaranya, jurnalis saling berkompetisi, tidak mau saling berbagi data atau informasi.

Pada 2012, Ressa bersama teman-temannya mendirikan media yang diberi nama Rappler. Ressa dan rekan-rekannya membuat Rappler menjadi media yang mampu melawan represi terhadap kebebasan pers. Hal inilah yang membuatnya dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian 2021.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bicara soal represi, Ressa menceritakan dia menjadi migran di Amerika Serikat ketika usia 9 atau 10 tahun. Dia menjadi orang yang paling mungil di kelas dan berkulit cokelat satu-satunya.

“Dari situ, saya belajar mengatasi ketakutan (saat di Amerika). Saya lalu menjadi reporter, di mana saya masih belajar mengatasi ketakutan. Di Rappler itu, kami selalu siapkan worse case scenario untuk mengevaluasi tugas dan tekanan yang muncul apakah ini berlebihan atau tidak,” ujarnya.            

Ressa mengatakan pemerintahan Presiden Filipina Rodrigo Duterte kadang menggunakan kekerasan dan tekanan. Dia pun melihat pemerintahan sekarang, ada yang tidak peduli pada fakta dan kenyataan di lapangan.

Kepada para kuli tinta, Ressa berpesan ketika wartawan punya kebenaran, maka wartawan tersebut bisa membangun kepercayaan. Standar etika jurnalisme dari jaman ke jaman tidak berubah. Maka, wartawan diminta Ressa jangan asal ambil berita dan mempublikasikannya.

Baca juga: Filipina Ucapkan Selamat ke Pemenang Nobel Perdamaian Maria Ressa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

9 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.


Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

10 hari lalu

Logo PWI. Istimewa
Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Isu Penyelewengan Dana Hibah BUMN

PWI Pusat melakukan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di 10 provinsi dengan dana dukungan Rp 6 miliar untuk periode Desember 2023 hingga Januari 2024.


Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

12 hari lalu

Chocolate Hills, Carmen, Bohol, Filipina. Unsplash.com/Brett Andrei Martin
Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina


Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

12 hari lalu

Para pekerja melakukan operasi penyelamatan di lokasi di mana sebuah bangunan runtuh setelah gempa bumi, di Hualien, Taiwan, dalam tangkapan layar yang diambil dari rekaman video SET TV pada 3 April 2024. SET TV/Handout via REUTERS
Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.


AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

13 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.


Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

15 hari lalu

Petugas menyisir lokasi gempa yang meruntuhkan sebuah bangunan di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Ini adalah gempa terkuat yang melanda pulau itu setidaknya dalam 25 tahun terakhir. Taiwan National Fire Agency/Handout via REUTERS
Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional


Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

15 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping melambaikan tangan saat bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di perkebunan Filoli di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Woodside, California, AS, 15 November 2023. Untuk pertama kalinya dalam satu tahun Xi Jinping dan Biden bertemu melakukan pembicaraan yang bertujuan mengurangi perselisihan antara kedua negara adidaya tersebut mengenai konflik militer, perdagangan narkoba dan kecerdasan buatan. REUTERS/Kevin Lamarque
Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.


Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

15 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

20 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

21 hari lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.