TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria di Florida, Amerika Serikat, ditangkap pada Selasa setelah anaknya yang masih balita yang berusia 2 tahun menembakkan pistol kepada sang ibu yang sedang melakukan panggilan Zoom. Pria itu, Veondre Avery, 22, menghadapi tuduhan atas pembunuhan. Dia juga didakwa lalai menyimpan senjata api sehingga merenggut nyawa istrinya, Shamaya Lynn, 21.
Dalam pernyataannya, kantor kejaksaan negara bagian mengatakan saat insiden terjadi, rekan Lynn yang tengah berada dalam panggilan zoom melihat insiden tersebut. Dalam rekaman panggilan telepon ke 911, seorang pria yang kemudian dideteksi adalah Avery, memohon kepada petugas medis darurat untuk bergegas.
Dia mengatakan kepada petugas operator bahwa dia baru saja pulang dan menemukan istrinya bersimbah darah di lantai. Dia juga tak mengetahui apa yang terjadi. Dalam rekaman suara, dia seperti sedang melakukan CPR sebelum bantuan datang.
Avery ditangkap pada Selasa dan ditahan malam harinya. Catatan pengadilan tidak menunjukkan dia terlibat kasus kriminal sebelumnya.
“Penyelidik menemukan bahwa wanita tersebut meninggal karena balita yang menemukan senjata telah terkokang. Senjata tersebut ditinggalkan oleh orang dewasa di apartemen,” ujar pihak kepolisian.
Baca Juga:
Kantor kejaksaan negara bagian mengatakan berdasarkan polisi, pistol itu ada di tas ransel Paw Patrol di kamar tidur pasangan tersebut. "Saya tahu ini tragis, saya tahu itu bahwa Avery tak sengaja tapi sekarang harus menanggung konsekuensinya," kata Rob Ruiz, Petugas Polisi Altamonte Springs.
Lynn meninggal karena satu peluru yang ditembakkan oleh anak balitanya. Menurut Ruiz, pemilik senjata yang adalah sang ayah, harus bertanggung jawab mengamankan senjata apinya. Polisi juga telah mewajibkan pemilik untuk menjaga senjata api mereka tetap terkunci.
Baca: Balita 3 Tahun Ditemukan Bersama Jasad Sang Nenek di Kelapa Gading
AFIFA RIZKIA AMANI | DEWI RINA | NCBCNEWS