TEMPO.CO, Jakarta - India merekomendasikan penggunaan darurat suntikan Covid-19 buatan Bharat Biotech untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun. Vaksin Covid-19 buatan Bharat Biotech merupakan produksi dalam negeri yang mendapat persetujuan setelah dilakukan uji coba pada anak usia 2-18 tahun.
Keputusan itu muncul ketika India memfokuskan vaksinasi corona untuk anak-anak. India telah meluncurkan lebih dari 950 juta dosis vaksin Covid-19 untuk orang dewasa di antara populasinya yang hampir mencapai 1,4 miliar jiwa.
Vaksin bernama Covaxin ini menggunakan virus corona yang tidak aktif dengan penguat kekebalan. Ini adalah satu di antara 3 vaksin yang digunakan India.
Lebih dari 110 juta dosis Covaxin telah diberikan. Perusahaan sedang mendaftarkan penggunaan darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Keputusan diharapkan terbit pada akhir bulan ini.
Tanpa persetujuan WHO, Covaxin tak mungkin diterima sebagai vaksin yang valid di dunia. "Anak-anak dengan komorbiditas harus divaksinasi sesegera mungkin. Vaksin dengan imunogenisitas pada anak-anak dan database keamanan yang besar pada orang dewasa telah tersedia," kata Gagandeep Kang, profesor di Christian Medical College, Vellore.
"Untuk anak-anak yang sehat, mengingat risiko rendah dan sirkulasi virus yang rendah saat ini, aman menunggu sampai lebih banyak orang dewasa yang terlindungi."
Bharat Biotech mulai uji coba Covaxin pada anak-anak pada Juni setelah gelombang kedua Covid-19. Bharat Biotech belum secara terbuka membagikan data kemanjuran dan keamanan untuk anak-anak, namun berdasarkan hasil uji coba vaksin tersebut aman. Sejauh ini, hanya vaksin berbasis DNA produksi Zydus Cadila yang diizinkan untuk penggunaan darurat pada anak-anak berusia 12 tahun ke atas.
Baca: Militer Cina dan India Siaga, Perundingan Sengketa Perbatasan di Himalaya Macet
REUTERS