TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan dia bosan dan tak ingin lagi ditanya soal kematian akibat virus Corona yang sudah menembus 600 ribu. Kemarin, seorang jurnalis bertanya kepada Bolsonaro tentang jumlah korban tewas di negara tersebut.
"Di negara mana orang tidak mati? Katakan padaku!" dia menjawab. "Dengar, aku datang ke sini bukan untuk bosan," kata Bolsonaro. Saat itu dia sedang dikelilingi oleh para pendukungnya di pantai di Guaruja, di negara bagian Sao Paulo.
Brasil menjadi negara kedua di dunia yang melewati 600.000 kematian Covid-19 pada Jumat setelah Amerika Serikat. Namun kasus Covid-19 di negeri Samba tersebut mulai turun dengan gencarnya laju vaksinasi nasional.
Lebih dari 70 persen rakyat Brasil telah menerima dosis pertama, dibandingkan Amerika Serikat yang hanya 65 persen. Brasil menjadi negara kedua yang melewati angka 600.000 kematian COVID-19 setelah AS yang telah mencatat 712.695 kematian, CNN melaporkan.
"Tingkat penolakan vaksin sangat rendah, itu membuat negara lain iri," kata Alexandre Naime Barbosa, kepala epidemiologi di Universitas Negeri Sao Paulo, dikutip dari Reuters, 9 Oktober 2021. "Itu sangat penting bagi Brasil untuk menahan pandemi."
Meski demikian, Presiden Jair Bolsonaro telah memancing kemarahan para ahli kesehatan. Dia dianggap gagal menerapkan langkah-langkah untuk mengatasi pandemi akibat virus corona.
Bolsonaro telah mencerca lockdown, menyuarakan skeptisisme tentang vaksin, dan berulang kali menolak aturan masker di depan umum.
Dalam jajak pendapat, popularitas Bolsonaro turun karena penanganannya terhadap pandemi, meningkatnya inflasi, dan ekonomi yang lemah.
Baca: Presiden Brasil Ditolak Menonton Bola di Stadion Akibat Belum Vaksin Covid-19
REUTERS | CNN
"