TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian warga Afghanistan yang mengungsi ke sejumlah negara di dunia, diantaranya Inggris dan India, berharap bisa segera pulang ke rumah mereka di Afghanistan.
Para pengungsi Afghanistan yang berada di Inggris sekarang sedang menjalani program pemukiman kembali, yang digagas oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pada Agustus 2021. Program ini untuk membantu pengungsi Afghanistan, yang melarikan diri dari rezim Taliban.
“Membangun kembali kehidupan mereka, mencari pekerjaan, melanjutkan pendidikan dan berbaur dengan masyarakat lokal,” ujar Johnson.
Akan tetapi, sekarang ini ada permasalahan kurangnya fasilitas perumahan, sekitar 7 ribu pengungsi harus tinggal di hotel. Kementerian Dalam Negeri Inggris belum bisa memberikan kepastian waktu kapan mereka bisa mendapatkan akomodasi yang permanen.
“Mereka bisa berada di sana selama berbulan-bulan,” kata Kepala bidang kepegawaian di Kementerian Dalam Negeri Inggris dihadapan anggota parlemen bulan lalu.
Keluarga pengungsi dari provinsi utara, yang melarikan diri dari rumah mereka karena pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afganistan, berlindung di sebuah taman umum di Kabul, Afganistan, 10 Agustus 2021.REUTERS/Stringer]
Seorang dokter yang bertugas merawat para pengungsi mengatakan kepada The Guardian bahwa beberapa pengungsi mengalami stres karena kondisi yang tidak memadai. Mereka perlu pengobatan.
“Ada beberapa pasien yang mengatakan kepada saya bahwa mereka ingin pulang. Seorang pria, yang berusia 67 tahun, terus berkata: ‘Saya tidak tahan lagi. Saya harus keluar dari kamar [hotel] ini.”
Sebelumnya pada Agustus 2021, seorang anak laki-laki, 5 tahun, yang melarikan diri dari Afghanistan bersama keluarganya, jatuh dari kamar hotel di lantai sembilan. Balita itu dan keluarganya, masuk dalam daftar program pemukiman kembali.
Sementara itu, pemerintah Pakistan telah mengeluarkan sekitar 50 visa untuk warga negara Afghanistan yang tinggal di India dan akan memproses lebih banyak berdasarkan kasus per kasus.
Sumber di Pemerintah Pakistan mengatakan Islamabad juga telah memfasilitasi pengangkutan jenazah delapan warga negara Afghanistan melalui perbatasan Attari-Wagah.
Pekan lalu, mantan Perdana Menteri Afghanistan, Ahmad Shah Ahmadzai, yang selama ini berlindung di India, memutuskan kembali ke Kabul melalui perbatasan Wagah. Ia pulang bersama istri dan putranya melalui perjalanan yang difasilitasi oleh komisi Tinggi Pakistan di New Delhi.
Ahmadzai pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Afghanistan periode 1995-1996 di bawah rezim Presiden Burhanuddin Rabbani. Dia tinggal di pengasingan sejak Taliban berkuasa di negara itu pada 1996.
Diperkirakan ada 106 warga negara Afghanistan, datang ke India sebelumnya karena alasan medis. Mereka sudah pulang ke rumah mereka di Afghanistan pada Sabtu, 8 Oktober 2021 dengan maskapai Mahan Air Iran yang singgah di Teheran. Mahan Air mengoperasikan penerbangan reguler dari Teheran ke Kabul.
“Kami mengharapkan lebih banyak penerbangan seperti itu dalam beberapa minggu mendatang untuk mengembalikan semua warga Afghanistan yang terlantar,” ujar Abdulhaq Azad, Sekretaris Pers, Kedutaan Besar Afghanistan di India.
Sejumlah pengungsi Afghanistan tertekan karena tak punya uang sehingga diusir dari apartemen sewaan mereka di New Delhi setelah tidak sanggup membayarnya uang sewa selama berbulan-bulan.
Sejak Taliban kembali berkuasa, ekonomi Afghanistan terhenti. Orang-orang menjual barang-barang rumah tangga mereka karena tidak memiliki pekerjaan, gaji telah terhenti dan tingkat kemiskinan melonjak tanpa bantuan internasional.
“Ketika situasi di rumah (Afghanistan) menjadi jauh lebih buruk dibanding kami meninggalkannya enam bulan lalu, kami tidak punya pilihan selain tetap meninggalkan India. Sebab kami memiliki rumah dan keluarga di sana yang menunggu kami kembali. Selain itu, di sini kami tidak mendapatkan bantuan. Jadi kami ingin kembali secepatnya,” kata seorang warga negara Afghanistan, yang tidak ingin disebutkan namanya.
Menurut sumber diplomatik Afghanistan, sebanyak 600-700 warga negara Afghanistan telah mendaftar ke Kedutaan Besar Afghanistan di New Delhi agar bisa kembali ke negara asal mereka.
Sumber mengatakan koordinasi antara kedutaan, Komisi Tinggi Pakistan dan Kedutaan Besar Iran bersama dengan pemerintah India, sedang mencoba untuk memfasilitasi perjalanan beberapa warga yang ingin pulang ke Afghanistan.
Kedutaan Besar Afghanistan di India, sekarang telah membuat kesepakatan dengan Mahan Air untuk bisa mengirim warga negara Afghanistan yang tersisa. Namun, harga tiketnya sekitar $700 hingga $850 (Rp 9,9 juta), yang tidak dapat dibeli oleh banyak orang.
Kedutaan Besar Afghanistan di India juga telah mengajukan permintaan kepada pemerintah India agar membuka penerbangan sewaan dari Delhi ke Ibu Kota Kabul untuk memulangkan orang-orang ini. Namun sejauh ini belum ada keputusan.
Baca juga: Percaya Pemerintah Racuni Warga dengan Vaksin Covid-19, Pria Ini Bunuh 3 Orang