Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengungsi Afghanistan Ingin Kembali ke Negara Asal

Reporter

image-gnews
Seorang anak pengungsi internal dari provinsi utara, yang melarikan diri dari rumahnya karena pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afganistan, tidur di taman umum yang mereka gunakan sebagai tempat berlindung di Kabul, Afganistan, 10 Agustus 2021.[REUTERS/Stringer]
Seorang anak pengungsi internal dari provinsi utara, yang melarikan diri dari rumahnya karena pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afganistan, tidur di taman umum yang mereka gunakan sebagai tempat berlindung di Kabul, Afganistan, 10 Agustus 2021.[REUTERS/Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian warga Afghanistan yang mengungsi ke sejumlah negara di dunia, diantaranya Inggris dan India, berharap bisa segera pulang ke rumah mereka di Afghanistan.

Para pengungsi Afghanistan yang berada di Inggris sekarang sedang menjalani program pemukiman kembali, yang digagas oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pada Agustus 2021. Program ini untuk membantu pengungsi Afghanistan, yang melarikan diri dari rezim Taliban. 

“Membangun kembali kehidupan mereka, mencari pekerjaan, melanjutkan pendidikan dan berbaur dengan masyarakat lokal,” ujar Johnson.

Akan tetapi, sekarang ini ada permasalahan kurangnya fasilitas perumahan, sekitar 7 ribu pengungsi harus tinggal di hotel. Kementerian Dalam Negeri Inggris belum bisa memberikan kepastian waktu kapan mereka bisa mendapatkan akomodasi yang permanen.

“Mereka bisa berada di sana selama berbulan-bulan,” kata Kepala bidang kepegawaian di Kementerian Dalam Negeri Inggris dihadapan anggota parlemen bulan lalu.

Keluarga pengungsi dari provinsi utara, yang melarikan diri dari rumah mereka karena pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afganistan, berlindung di sebuah taman umum di Kabul, Afganistan, 10 Agustus 2021.REUTERS/Stringer]

Seorang dokter yang bertugas merawat para pengungsi mengatakan kepada The Guardian bahwa beberapa pengungsi mengalami stres karena kondisi yang tidak memadai. Mereka perlu pengobatan.  

“Ada beberapa pasien yang mengatakan kepada saya bahwa mereka ingin pulang. Seorang pria, yang berusia 67 tahun, terus berkata: ‘Saya tidak tahan lagi. Saya harus keluar dari kamar [hotel] ini.”

Sebelumnya pada Agustus 2021, seorang anak laki-laki, 5 tahun, yang melarikan diri dari Afghanistan bersama keluarganya, jatuh dari kamar hotel di lantai sembilan. Balita itu dan keluarganya, masuk dalam daftar program pemukiman kembali.

  

Sementara itu, pemerintah Pakistan telah mengeluarkan sekitar 50 visa untuk warga negara Afghanistan yang tinggal di India dan akan memproses lebih banyak berdasarkan kasus per kasus.

Sumber di Pemerintah Pakistan mengatakan Islamabad juga telah memfasilitasi pengangkutan jenazah delapan warga negara Afghanistan melalui perbatasan Attari-Wagah.

Pekan lalu, mantan Perdana Menteri Afghanistan, Ahmad Shah Ahmadzai, yang selama ini berlindung di India, memutuskan kembali ke Kabul melalui perbatasan Wagah. Ia pulang bersama istri dan putranya melalui perjalanan yang difasilitasi oleh komisi Tinggi Pakistan di New Delhi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ahmadzai pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Afghanistan periode 1995-1996 di bawah rezim Presiden Burhanuddin Rabbani. Dia tinggal di pengasingan sejak Taliban berkuasa di negara itu pada 1996.

Diperkirakan ada 106 warga negara Afghanistan, datang ke India sebelumnya karena alasan medis. Mereka sudah pulang ke rumah mereka di Afghanistan pada Sabtu, 8 Oktober 2021 dengan maskapai Mahan Air Iran yang singgah di Teheran. Mahan Air mengoperasikan penerbangan reguler dari Teheran ke Kabul.

“Kami mengharapkan lebih banyak penerbangan seperti itu dalam beberapa minggu mendatang untuk mengembalikan semua warga Afghanistan yang terlantar,” ujar Abdulhaq Azad, Sekretaris Pers, Kedutaan Besar Afghanistan di India. 

Sejumlah pengungsi Afghanistan tertekan karena tak punya uang sehingga diusir dari apartemen sewaan mereka di New Delhi setelah tidak sanggup membayarnya uang sewa selama berbulan-bulan.

Sejak Taliban kembali berkuasa, ekonomi Afghanistan terhenti. Orang-orang menjual barang-barang rumah tangga mereka karena tidak memiliki pekerjaan, gaji telah terhenti dan tingkat kemiskinan melonjak tanpa bantuan internasional.

“Ketika situasi di rumah (Afghanistan) menjadi jauh lebih buruk dibanding kami meninggalkannya enam bulan lalu, kami tidak punya pilihan selain tetap meninggalkan India. Sebab kami memiliki rumah dan keluarga di sana yang menunggu kami kembali. Selain itu, di sini kami tidak mendapatkan bantuan. Jadi kami ingin kembali secepatnya,” kata seorang warga negara Afghanistan, yang tidak ingin disebutkan namanya.

Menurut sumber diplomatik Afghanistan, sebanyak 600-700 warga negara Afghanistan telah mendaftar ke Kedutaan Besar Afghanistan di New Delhi agar bisa kembali ke negara asal mereka.

Sumber mengatakan koordinasi antara kedutaan, Komisi Tinggi Pakistan dan Kedutaan Besar Iran bersama dengan pemerintah India, sedang mencoba untuk memfasilitasi perjalanan beberapa warga yang ingin pulang ke Afghanistan.

Kedutaan Besar Afghanistan di India, sekarang telah membuat kesepakatan dengan Mahan Air untuk bisa mengirim warga negara Afghanistan yang tersisa. Namun, harga tiketnya sekitar $700 hingga $850 (Rp 9,9 juta), yang tidak dapat dibeli oleh banyak orang.

Kedutaan Besar Afghanistan di India juga telah mengajukan permintaan kepada pemerintah India agar membuka penerbangan sewaan dari Delhi ke Ibu Kota Kabul untuk memulangkan orang-orang ini. Namun sejauh ini belum ada keputusan.

Baca juga: Percaya Pemerintah Racuni Warga dengan Vaksin Covid-19, Pria Ini Bunuh 3 Orang

Afifa Rizkia Amani | The Print | Insider

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

5 jam lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

9 jam lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

1 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

4 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

5 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

7 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

10 hari lalu

Qutub Minar, New Delhi, India. Unsplash.com/Shabeeba Ameen
New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

Survei ini berdasarkan beberapa penilaian, termasuk harga makanan, transportasi lokal, dan penginapan. New Delhi dan Hanoi di urutan teratas.