TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina mengkritik pidato Hari Nasional Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang menanggapi pernyataan Presiden Xi Jinping soal penyatuan Cina, sebagai memancing konfrontasi dan memutarbalikkan fakta.
Xi Jinping pada Sabtu menyatakan ia bersumpah mempersatukan Cina dan Taiwan dengan damai. Pernyataan ini ditanggapi Tsai Ing-wen dengan mengatakan Beijing tak boleh memaksa Taiwan. Ia menegaskan bahwa hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.
Tsai mengatakan bahwa Taiwan akan terus memperkuat pertahanannya untuk memastikan tidak ada yang bisa memaksa pulau itu untuk menerima jalan yang telah ditetapkan Cina, tidak menawarkan kebebasan atau demokrasi, dan mengulangi seruan untuk pembicaraan dengan daratan Cina.
"Pidato ini menganjurkan kemerdekaan Taiwan, memancing konfrontasi, memotong sejarah dan mendistorsi fakta," kata Kantor Urusan Taiwan Cina pada Minggu malam seperti dikutip Australian Associated Press.
"Provokasi kemerdekaan oleh otoritas Partai Progresif Demokratik adalah sumber ketegangan dan turbulensi dalam hubungan lintas selat dan ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata pernyataan itu merujuk pada partai Tsai.
Presiden Cina Xi Jinping berjanji untuk mewujudkan "penyatuan kembali secara damai" dengan Taiwan dan tidak secara langsung menyebutkan penggunaan kekuatan.
Namun, dia mendapat reaksi marah dari pejabat di Taipei, yang mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depannya.