Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Pria Mengapung di Laut Sebulan, Bertahan Hidup dengan Jeruk dan Kelapa

Reporter

image-gnews
Aktivis lingkungan Greenpeace dan nelayan melakukan aksi menolak berlabuhnya kapal-kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan perairan konservasi Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, 4 Mei 2018. Terumbu karang di kawasan ini menjadi rumah sekitar 400 spesies fauna laut termasuk ikan hias dan penyu. ANTARA/Aji Styawan
Aktivis lingkungan Greenpeace dan nelayan melakukan aksi menolak berlabuhnya kapal-kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan perairan konservasi Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, 4 Mei 2018. Terumbu karang di kawasan ini menjadi rumah sekitar 400 spesies fauna laut termasuk ikan hias dan penyu. ANTARA/Aji Styawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pria dari Kepulauan Solomon terapung di laut selama 29 hari. Dilansir dari Insider News, pria bernama Livae Nanjikan dan Junio Qoloni, berencana berlayar ke Noro, yang terletak di Pulau Mono pada 3 September lalu.

Mereka berlayar dengan perahu ray 23 kaki yang berkekuatan 60-tenaga kuda. Namun perjalanan itu berubah menjadi bencara setelah hujan lebat dan badai menerjang perahu mereka.

"Kami berjuang melawan cuaca berbahaya yang datang dengan hujan lebat, awan gelap tebal dan angin kencang saat perjalanan kami selama sekitar satu jam," kata Nanjikan kepada SIBC News melalui wawancara telepon.

Mereka mengatakan saat cuaca buruk, Global Positioning System (GPS) mereka tidak berfungsi. Keduanya tak bisa melihat apapun di sekitar sehingga memutuskan untuk berhenti saat malam menjelang.

Perjalanan horor pun dimulai di hari-hari berikutnya. Mereka berhasil bertahan hidup dengan minum air hujan, jeruk, dan air kelapa agar tetap terhidrasi. Mereka membawa jeruk sebelum berlayar dan mendapatkan kelapa saat menjelajahi daerah dekat laut.

"Waktu yang kami harapkan untuk mencapai daratan telah berlalu, dan kami tak melihat pulau apa pun. Kami memilih menghentikan motor dan tetap mengapung, tapi masih memiliki sisa bahan bakar," kata keduanya kepada SIBC News.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cuaca mulai tenang sembilan hari kemudian. Livae Nanjikan dan Junior Qoloni terus berdoa kepada Tuhan agar diberi kekuatan dan bimbingan.

Pada hari ke-29, mereka melihat seorang nelayan dengan sampan kayu di dekat perahu motor keduanya. Namun mereka gagal melakukan kontak dengan sang nelayan.

Setelah berjam-jam berusaha tanpa lelah, nelayan itu akhirnya memperhatikan keduanya dan mendekati perahu motor. “Saat itulah kami berteriak dan terus-menerus memberi isyarat tangan kami kepada pelaut. Dia melihat kami dan mendayung ke arah kami," ujarnya.

Saat sang nelayan mendekat, Nanjikan dan Qoloni bertanya lokasi mereka. "Dan dia menjawab, Papua Nugini, oh kami sekarang aman,” Nanjikana mengatakan kepada SIBC News. Mereka kini sedang menunggu perjalanan pulang ke Kepulauan Solomon.  

REPUBLICWORLD.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

8 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

11 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam


18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

23 hari lalu

Militer Yordania menjatuhkan bantuan dari udara di Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza 26 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara


Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

30 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 3 Januari 2024. Lebih dari 22.000 orang meninggal dalam aksi genosida Israel di Palestina sejak Oktober 2023. REUTERS/Emad Gabon
Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

World Central Kitchen mengkonfirmasi 200 ton bantuan kemanusiaan sudah tiba di utara Gaza pada Jumat, 15 Maret 2024.


Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

30 hari lalu

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji
Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

Berdasar V-Dem Democracy Index 2024, Faisal Basri sebut Jokowi membuat indeks demokrasi mendekati nol, lebih rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste.


KKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut

34 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ketika memaparkan mengenai aturan pengelolaan hasil sedimentasi di laut di Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat ini, KKP mulai mengumumkan lokasi hasil sedimentasi di laut yang tersebar di tujuh lokasi Indonesia, yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha sesuai ketentuan yang berlaku.
KKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan lokasi pembersihan hasil sedimentasi di laut.


Salurkan Bantuan ke Gaza, AS Hingga Qatar Sepakat Buka Pelabuhan Ashdod Israel

35 hari lalu

Para pengunjuk rasa memblokir bantuan kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Ashdod di Israel , 1 Februari 2024. REUTERS/Dylan Martinez
Salurkan Bantuan ke Gaza, AS Hingga Qatar Sepakat Buka Pelabuhan Ashdod Israel

Para menlu dari AS hingga Qatar sepakat membuka pelabuhan Ashdod, Israel, sebagai jalur pelengkap dalam menyalurkan bantuan ke Gaza


PBB Minta Dunia Fokus pada Distribusi Bantuan ke Gaza Lewat Jalur Darat

41 hari lalu

Paket jatuh ke arah Gaza, setelah dijatuhkan dari pesawat militer berbendera ekor Yordania, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari perbatasan Israel dengan Gaza di Israel selatan 7 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
PBB Minta Dunia Fokus pada Distribusi Bantuan ke Gaza Lewat Jalur Darat

Juru bicara PBB mengatakan penyaluran bantuan ke Gaza melalui laut atau udara merupakan hal baik, namun menekankan perlunya fokus pada jalur darat.


Kiara dan Walhi Serukan Penghentian Eksploitasi Kawasan Pesisir dan Laut Jawa Timur

41 hari lalu

Gelombang pasang di pesisir selatan Lumajang, Jawa Timur, Minggu 30 Mei 2021. Gelombang pasang telah terjadi sejak pekan lalu membawa timbunan material pasir di muara sehingga aliran sungai terbendung dan airnya meluap ke daratan di Desa Buluhrejo, Kecamatan Tempursari. FOTO DOK RELAWAN BENCANA TEMPURSARI.
Kiara dan Walhi Serukan Penghentian Eksploitasi Kawasan Pesisir dan Laut Jawa Timur

Kiara dam Walhi menilai, pengesahan Perda RTRW Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2023 mengancam keberadaan kawasan laut di Jawa Timur.


Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

42 hari lalu

Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi Penyu Aroen Meubanja di Panga, Kabupaten Aceh Jaya.
Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

Menteri KKP menyoroti laut di Teluk Cenderawasih, habitat penyu hijau yang populasinya kini mengalami penurunan drastis.