TEMPO.CO, Jakarta - Ashish Mishra, putra Menteri Muda Dalam Negeri India Ajay Mishra Teni, ditahan atas tuduhan menabrak dan membunuh empat petani yang sedang berunjuk rasa pekan lalu.
Para petani, yang terbunuh pada 3 Oktober 2021 di negara bagian utara Uttar Pradesh, adalah bagian dari protes pertanian terlama di India untuk menentang undang-undang yang mereka khawatirkan akan mengurangi jaminan harga minimum untuk tanaman mereka.
Polisi menahan Mishra, Sabtu malam, 9 Oktober 2021, setelah memeriksanya selama lebih dari 10 jam, kata Wakil Inspektur Jenderal Upendra Agarwal, yang memimpin penyelidikan.
Mishra tidak menanggapi panggilan polisi pada hari Jumat. "Kami menahan Ashish Mishra. Dia tidak bekerja sama dalam penyelidikan," kata Agarwal seperti dikutip Reuters, Minggu
Pengacara dan ayah Mishra tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Petani mengatakan mobil yang menabrak para demonstran di lokasi unjuk rasa sekitar 130 km utara ibukota negara bagian Lucknow, dimiliki oleh putra menteri muda dalam negeri.
Ajay Mishra Teni mengatakan pada saat itu putranya tidak berada di lokasi kejadian. Menurut dia, sopir yang mengedari mobil kehilangan kendali dan menabrak para petani, setelah "penjahat" melemparinya dengan batu dan menyerangnya dengan tongkat dan pedang.
Insiden itu memicu protes yang merenggut empat nyawa lagi, termasuk seorang jurnalis lokal.
Puluhan ribu petani berkemah selama berbulan-bulan di jalan raya utama ke New Delhi untuk menentang tiga undang-undang tersebut. Mereka mengatakan undang-undang akan mengikis mekanisme lama yang memberi petani jaminan harga minimum untuk beras dan gandum mereka.
Pemerintah mengatakan undang-undang tersebut akan membantu petani mendapatkan harga yang lebih baik.
Protes mendapatkan momentum di Uttar Pradesh menjelang pemilihan majelis negara bagian tahun depan, dengan sekelompok pemimpin petani yang berpengaruh meningkatkan tekanan pada pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi untuk membatalkan undang-undang tersebut.