TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Taliban meminta Amerika Serikat untuk mencabut pembekuan cadangan bank sentral Afghanistan pada pertemuan dengan delegasi AS di Doha, kata pejabat menteri luar negeri Afghanistan pada Sabtu dalam sambutan yang dilaporkan oleh televisi Qatar Al Jazeera.
Menteri Amir Khan Muttaqi juga mengatakan AS akan menawarkan vaksin COVID-19 kepada Afghanistan, setelah pertemuan tatap muka senior pertama antara kedua belah pihak sejak kelompok garis keras itu mengambil alih negara itu pada Agustus menyusul penarikan pasukan AS, dikutip dari Reuters, 9 Oktober 2021.
Plt Menlu Afghanistan itu mengatakan delegasi Afghanistan dan mitra AS membahas bagaimana membuka halaman baru antara kedua negara, musuh selama perang dua puluh tahun Amerika Serikat di Afghanistan.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya bergulat dengan pilihan sulit karena krisis kemanusiaan yang parah membayangi Afghanistan. Mereka mencoba merumuskan bagaimana terlibat dengan Taliban tanpa memberikan legitimasi yang dicarinya sambil memastikan bantuan kemanusiaan mengalir ke Afghanistan.
Kepergian pasukan pimpinan AS dan banyak donatur internasional telah menghentikan hibah untuk Afghanistan yang telah membiayai 75% dari pengeluaran publik, menurut Bank Dunia.
Berbicara kepada Reuters sebelumnya di Washington, seorang pejabat AS mengatakan meski ada peningkatan bagi staf bantuan kemanusiaan untuk mendapatkan akses ke beberapa daerah yang belum pernah mereka kunjungi dalam satu dekade, masalah masih tetap ada, menambahkan bahwa delegasi AS dalam pertemuan Doha akan menekan Taliban untuk memperbaiki diri.
Mutaki mengatakan fokus delegasi Afghanistan pada pertemuan itu adalah bantuan kemanusiaan dan implementasi kesepakatan Doha.
Dia mengatakan diskusi akan berlanjut pada Sabtu dan akan dilanjutkan pada Ahad. Menlu Taliban itu menambahkan delegasi Afghanistan akan bertemu dengan perwakilan Uni Eropa untuk membahas perkembangan terakhir, namun dia tidak menyebutkan kapan pertemuan itu akan diadakan.
Baca juga: Kronologi Penembakkan Malala Yousafzai oleh Pasukan Taliban, 9 Tahun Lalu
AL JAZEERA | REUTERS