TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan menerima penggunaan vaksin COVID-19 oleh pelancong internasional yang disahkan oleh regulator AS atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Jumat malam.
Pada 20 September, Gedung Putih mengumumkan Amerika Serikat pada November akan mencabut pembatasan perjalanan pada penumpang pesawat dari 33 negara termasuk Cina, India, Brasil, dan sebagian besar Eropa yang divaksinasi penuh terhadap COVID-19. Namun, pengumuman itu belum menentukan vaksin mana yang akan diterima.
Dilaporkan Reuters, 9 Oktober 2021, seorang juru bicara CDC mengatakan pada Jumat, ada enam vaksin yang disahkan atau disetujui FDA atau terdaftar untuk penggunaan darurat oleh WHO akan memenuhi kriteria untuk perjalanan ke AS.
Jumat malam, CDC mengatakan awal minggu ini mereka akan memberi tahu maskapai penerbangan tentang vaksin yang akan diterima. CDC juga akan merilis panduan dan informasi tambahan saat persyaratan perjalanan diselesaikan.
Airlines for America, sebuah kelompok perdagangan yang mewakili American Airlines, Delta Air Lines, United Airlines dan lainnya, mengaku senang dengan keputusan CDC untuk menyetujui daftar vaksinasi resmi untuk pelancong yang masuk AS.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk menerapkan vaksin global dan kerangka pengujian baru ini pada awal November 2021," katanya.
Beberapa negara telah menekan pemerintahan Joe Biden untuk menerima vaksin yang disetujui WHO, karena vaksin resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS tidak banyak digunakan di semua negara.
Amerika Serikat akan menerima pelancong udara yang divaksinasi penuh dari 26 negara di antaranya wilayah Schengen di Eropa serta Inggris, Irlandia, Cina, India, Afrika Selatan, Iran, dan Brasil. Pembatasan perjalanan AS telah melarang sebagian besar warga negara non-AS yang berada di negara-negara itu dalam 14 hari terakhir.
Persyaratan vaksin COVID-19 yang baru sekarang akan berlaku untuk hampir semua warga negara asing yang terbang ke Amerika Serikat, termasuk mereka yang tidak tunduk pada pembatasan sebelumnya.
CDC masih harus menyelesaikan dan menerbitkan aturan pelacakan kontrak baru untuk pengunjung internasional, yang dikirim ke Gedung Putih untuk ditinjau pada 15 September.
CDC juga harus merinci aturan untuk pengecualian, yang mencakup anak-anak yang belum memenuhi syarat untuk divaksin, serta untuk pengunjung dari negara-negara di mana vaksin COVID-19 tidak tersedia secara luas.
Baca juga: Pfizer-BioNTech Ajukan Permohonan EUA Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 5-11 Tahun
REUTERS