Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB dan Negara Barat Ingin Terbangkan Dolar AS untuk Bantu Warga Afghanistan

Reporter

image-gnews
Seseorang memegang seikat uang kertas di pasar pertukaran uang, setelah bank dan pasar dibuka kembali setelah Taliban mengambil alih di Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. REUTERS/Stringer
Seseorang memegang seikat uang kertas di pasar pertukaran uang, setelah bank dan pasar dibuka kembali setelah Taliban mengambil alih di Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika warga Afghanistan yang putus asa terpaksa menjual barang-barang mereka untuk membeli makanan, para pejabat internasional bersiap untuk menerbangkan uang tunai untuk yang membutuhkan sambil menghindari pembiayaan pemerintah Taliban, menurut orang-orang yang mengetahui rencana rahasia itu.

Perencanaan pengiriman uang tunai dilakukan ketika ekonomi Afghanistan runtuh dengan cepat di mana pemerintahannya kekurangan uang, meskipun para diplomat masih memperdebatkan apakah kekuatan Barat dapat menuntut agar Taliban membuat konsesi sebagai imbalannya, menurut dokumen kebijakan internal yang dilihat oleh Reuters, dikutip 7 Oktober 2021.

Pendanaan darurat, yang bertujuan untuk mencegah krisis kemanusiaan dalam menghadapi kekeringan dan pergolakan politik, dapat membuat uang kertas dolar AS diterbangkan ke Kabul untuk didistribusikan melalui bank dengan pembayaran langsung kurang dari US$200 (Rp2,8 juta) kepada orang miskin. Distribusi ini dengan restu Taliban tetapi tanpa keterlibatan mereka.

Selain mengirimkan uang tunai untuk membendung krisis langsung, negara-negara donatur ingin membentuk dana perwalian "kemanusiaan-plus" yang akan membayar gaji dan menjaga sekolah dan rumah sakit tetap buka, kata dua pejabat senior, kepada Reuters.

Warga berjualan barang-barang bekas di Kabul, Afghanistan, 2 Oktober 2021. Demi bertahan hidup, warga berjualan peralatan rumah tangga milik orang-orang yang meninggalkan negara tersebut yang kini dikuasai Taliban. REUTERS/Jorge Silva

Banyak orang Afghanistan mulai menjual harta benda mereka untuk membayar makanan yang semakin langka. Kepergian pasukan pimpinan AS dan banyak donatur internasional menghentikan hibah yang membiayai 75% dari pengeluaran publik Afghanistan, menurut Bank Dunia.

Strategi Barat yang tidak ortodoks mencerminkan dilema yang dihadapinya. Masih bersemangat untuk membantu Afghanistan setelah dua dekade perang dan untuk mencegah migrasi massal, mereka juga enggan memberikan uang kepada Taliban, yang merebut kekuasaan pada Agustus dan belum menunjukkan perubahan signifikan dari cara keras mereka memerintah negara itu antara tahun 1996-2001.

PBB telah memperingatkan bahwa 14 juta warga Afghanistan menghadapi kelaparan. Mary-Ellen McGroarty, direktur Program Pangan Dunia (WFP) PBB untuk Afghanistan, mengatakan ekonomi bisa runtuh dalam menghadapi krisis uang tunai.

"Banyak orang tua yang terpaksa tidak makanan agar anaknya bisa makan," katanya.

Dalam beberapa hari terakhir, diplomat dan pejabat Barat telah meningkatkan upaya untuk membangun jalur uang tunai.

United Nations World Food Programme (WFP) telah mendistribusikan sekitar 10 juta Afghani (US$110.000 atau sekitar Rp1,5 miliar) tunai melalui bank lokal dan bermaksud untuk mencairkan lebih cepat, kata satu orang yang mengetahui situasi tersebut.

Pengeluaran uang itu adalah percobaan untuk pengiriman dolar AS yang lebih besar melalui udara dari Pakistan, kata orang itu.

Seorang diplomat senior mengatakan dua pendekatan sedang dipertimbangkan yang akan menyuntikkan uang tunai ke dalam ekonomi Afghanistan. Keduanya dalam tahap perencanaan.

Di bawah rencana pertama, WFP akan menerbangkan uang tunai dan mendistribusikannya langsung kepada orang-orang untuk membeli makanan, memperluas sesuatu yang telah dilakukan badan tersebut dalam skala yang lebih kecil.

Pendekatan kedua akan melihat arus kas masuk untuk disimpan oleh bank atas nama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Itu akan digunakan untuk membayar gaji staf badan-badan PBB dan organisasi non-pemerintah, kata diplomat itu.

Orang ketiga mengatakan para pejabat PBB telah berbicara dengan bank-bank Afghanistan tentang pembukaan saluran distribusi uang tunai.

"Jika negara ini runtuh, kita semua akan menanggung akibatnya," kata seorang pejabat senior Uni Eropa.

"Tidak ada yang ingin terburu-buru mengakui Taliban, tapi kita perlu berurusan dengan mereka. Pertanyaannya bukan jika, tapi bagaimana," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga Afghanistan berkumpul di luar kantor imigrasi etelah pejabat Taliban mengumumkan mereka akan mulai mengeluarkan paspor lagi kepada warganya, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 6 Oktober 2021. Warga yang berencana meninggalkan Afghanistan berbondong-bondong membuat paspor menyusul pulihnya penerbangan internasional. REUTERS/Jorge Silva

Seorang juru bicara WFP mengatakan mereka telah membantu hampir 4 juta orang pada September, hampir tiga kali lipat dari jumlah Agustus, terutama dengan makanan, dan beberapa bantuan tunai telah diberikan di Kabul. Juru bicara itu mengatakan kekurangan uang tunai juga mempengaruhi pabrik dan pengemudi truk yang bekerja dengannya.

Secara terpisah, Uni Eropa, Inggris dan Amerika Serikat telah membahas pembentukan dana perwalian internasional untuk memotong pemerintah Afghanistan dan membantu membiayai layanan lokal, menurut dua pejabat yang mengetahui masalah tersebut.

Taliban tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang rencana pengiriman uang tunai.

Seorang juru bicara Departemen Keuangan AS mengatakan akan mengizinkan bantuan kemanusiaan melalui organisasi internasional dan non-pemerintah yang independen namun tetap menolak menyerahkan aset kepada Taliban dan memberi sanksi kepada para pemimpinnya.

Pemerintah Kabul tidak memiliki alasan untuk menolaknya. Bank sentral, dengan aset US$9 miliar (Rp127 triliun) yang dibekukan di luar negeri, telah menghabiskan banyak cadangannya di dalam negeri.

Shah Mehrabi, seorang pejabat yang membantu mengawasi bank sebelum Taliban mengambil alih dan masih menjabat, baru-baru ini meminta pembebasan cadangan luar negeri.

"Jika cadangan tetap dibekukan, importir Afghanistan tidak akan mampu membayar pengiriman mereka, bank akan mulai runtuh, makanan akan menjadi langka," katanya.

Tetapi ada juga perdebatan tentang apakah rencana ini harus disertai dengan pelepasan aset kepada Taliban.

Dalam sebuah makalah yang ditulis bulan lalu dan dilihat oleh Reuters, pejabat Prancis dan Jerman menguraikan tujuan mereka menggunakan uang sebagai "pengungkit" untuk menekan Taliban.

"Negara-negara dapat mengkondisikan pengakuan legitimasi politik...Taliban dengan komitmen yang akan mereka ambil," kata para pejabat dalam laporan dua halaman itu.

"Pengungkit ekonomi dan perdagangan termasuk yang terkuat yang kami miliki," kata catatan itu, meningkatkan prospek pelepasan cadangan Afghanistan yang disimpan di luar negeri.

Dalam catatan diplomatik terpisah, pejabat Prancis dan Jerman menguraikan lima tuntutan yang dapat diajukan kepada Taliban.

Tuntutan itu termasuk Taliban harus mengizinkan warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara itu, memutuskan hubungan dengan organisasi teroris, mengizinkan akses ke bantuan kemanusiaan, menghormati hak asasi manusia, dan mendirikan pemerintahan yang inklusif.

Lihat juga: Warga Afghanistan Berbondong-bondong Ingin Dapatkan Visa Iran

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

1 hari lalu

Aktivitas bongkar muat gandum dari Australia di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 20 Desember 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-November 2022, Indonesia telah mengimpor sebanyak 8,43 juta ton gandum. Tempo/Tony Hartawan
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.


Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

3 hari lalu

Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri mengheningkan cipta, untuk menghormati para korban serangan di tempat konser Balai Kota Crocus di Moskow, pada hari pemungutan suara mengenai resolusi Gaza yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan yang mengarah ke gencatan senjata permanen.  gencatan senjata berkelanjutan, dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, di markas besar PBB di New York City, AS, 25 Maret 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?


Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

3 hari lalu

Pergerakan Rupiah terhadap Dolar AS 6-15 April 2024. (Google.com)
Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.


Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

4 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.


Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

4 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan saat peresmian Indonesia Incorporated di Far East Finance Center, Hong Kong, Jumat 30 Juni 2023. Indonesia Incorporated berisikan gabungan dari berbagai BUMN yang berbisnis di Hong Kong dan berfungsi sebagai Business Center dan Business Hub untuk negara-negara di Asia Utara. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.


Erick Thohir Arahkan BUMN Beli Dolar Secara Optimal dan Sesuai Kebutuhan

4 hari lalu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat ditemui di sela-sela acara ACE Youth Summit 2023 di TMII, Jakarta Timur pada Sabtu, 28 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Erick Thohir Arahkan BUMN Beli Dolar Secara Optimal dan Sesuai Kebutuhan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut kenaikan harga energi global berdampak pada porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) BUMN.


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

4 hari lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Rupiah Loyo dalam Penutupan Perdagangan Akhir Pekan, Rp 16.260 per USD

4 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Loyo dalam Penutupan Perdagangan Akhir Pekan, Rp 16.260 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 81 poin ke level Rp 16.260 per dolar AS dalam penutupan perdagangan hari ini.


Staf Khusus Menteri BUMN Bantah Erick Thohir Minta Borong Dolar, Ini Siaran Pers Lengkapnya

4 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Staf Khusus Menteri BUMN Bantah Erick Thohir Minta Borong Dolar, Ini Siaran Pers Lengkapnya

Staf Khusus Menteri BUMN membantah Erick Thohir memerintahkan perusahaan pelat merah memborong dolar AS sebagai upaya mengantisipasi dampak geopolitik


Meski Fluktuatif, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat di Hadapan Dolar AS

4 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Meski Fluktuatif, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat di Hadapan Dolar AS

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.200