TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 20 orang tewas dan lebih dari 200 orang luka-luka ketika gempa bumi mengguncang wilayah selatan Pakistan. Jumlah korban tewas dan luka-luka itu dikonfirmasi oleh Direktur Penanggulangan Bencana Alam Naseer Nasir, Kamis, 7 Oktober 2021.
Gempa bumi berkekuatan 5,7 skala richter, persisnya terjadi pada Kamis dini hari, 7 Oktober 2021 atau saat orang-orang sedang tidur. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Orang-orang berkumpul di luar rumah sakit setelah gempa bumi di Harnai, Balochistan, Pakistan, 7 Oktober 2021. Courtesy of QuettaVoice.com / Media Sosial melalui REUTERS
Sedangkan U.S. Geological Survey (USGS) melaporkan kedalaman titik gempa bumi cukup dangkal yakni sekitar 20 kilometer dengan episentrum 102 kilomter dari timur Quetta, selatan Pakistan.
Lebih dari 100 rumah yang terbangun dari lumpur, roboh. Sebagian besar bangunan, termasuk gedung pemerintahan, rusak. Sohali Anwar, Wakil Komisi di Kota Harnai, Pakistan, mengatakan sekarang ini ada ratusan orang mendadak menjadi tuna wisma.
Di media sosial beredar momen saat gempa bumi terjadi, di mana rumah-rumah dan lampu bergoyang. Warga berlari keluar rumah dan berkerumum di jalan yang gelap.
Korban luka-luka segera dilarikan ke rumah sakit, namun ada pula yang dirawat sementara di jalan atau di bawah pohon dengan penerangan dari senter ponsel. Gempa bumi mematikan pernah melanda wilayah Quetta pada 1935, yang ketika itu menewaskan sekitar 30 ribu - 60 ribu orang. Musibah itu telah menjadi salah satu gempa bumi paling mematikan dalam sejarah Asia Selatan.
Baca juga: Gempa Bersumber di Laut Guncang Garut, Nihil Potensi Tsunami
Sumber: Reuters