TEMPO.CO, Jakarta - Tiga warga sipil dilaporkan ditangkap setelah sebuah bom meledak di kantor Badan Intelijen Militer di Kota Myittha, Wilayah Mandalay, Myanmar, Minggu malam, 3 Oktober 2021..
Warga Myittha mengatakan kepada Myanmar Now, Selasa, 5 Oktober 2021, bahwa mereka mendengar ledakan keras dari taman di bangsal Shwe Thahtay pada pukul 8 malam diikuti oleh tembakan terus menerus, dan pasukan Junta Militer mulai melakukan pencarian di seluruh kota tak lama setelah itu.
Baca Juga:
"Sekitar tiga pejalan kaki yang berada di dekat tempat kejadian ditangkap," kata seorang laki-laki yang tidak mau disebutkan namanya.
Ia mengatakan, belum mengetahui sejauh mana kerugian akibat ledakan tersebut.
Myanmar Now tidak dapat mengkonfirmasi apakah ada yang terluka atau terbunuh dalam serangan itu, dan dewan militer belum merilis pernyataan tentang insiden tersebut.
Pasukan Pertahanan Rakyat Myittha (PDF) menerbitkan sebuah pernyataan yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan sebagai peringatan kepada perwira intelijen militer Lt Zaw Myo Hteik, dan inspektur polisi Hlwan Moe—anggota Cabang Khusus kepolisian—yang mereka tuding telah meneror penduduk setempat.
“Mereka akan menangkap pejalan kaki secara acak, memukul mereka dengan tongkat dan memaksa push-up di kantor. Kami hanya ingin memperingatkan mereka untuk berhenti melakukan ini,” kata seorang petugas PDF.
“Mereka menggeledah seluruh kota tadi malam dan tiga warga sipil tak berdosa ditangkap. Kami menyesal mereka ditangkap karena kami,” katanya.
Junta Militer Myanmar mengkudeta pemerintahan demokratis pimpinan Aung San Suu Kyi, Februari lalu.