TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok radikal Islamic State (ISIS) pada Senin, 4 Oktober 2021, mengklaim bertanggung jawab atas sebuah ledakan di Ibu Kota Kabul pada Minggu pagi, 3 Oktober 2021. Klaim itu dikonfirmasi ISIS lewat corong medianya, Amaq, lalu disebar lewat aplikasi Telegram.
Ledakan yang diklaim ISIS itu, menewaskan sejumlah warga sipil dan beberapa korban luka. Kejadian persisnya terjadi di sebuah masjid di Kabul ketika orang – orang sedang salat jenazah ibu juru bicara Taliban.
Anggota Taliban berjaga di depan masjid yang menjadi lokasi ledakan, di Kabul, Afghanistan, 4 Oktober 2021. Tidak ada konfirmasi bahwa operasi itu terkait langsung dengan ledakan di masjid, yang tampaknya merupakan serangan paling serius di Kabul sejak Amerika Serikat menarik pasukan pada akhir Agustus. REUTERS/Staff
Serangan ISIS itu adalah ledakan paling serius di Kabul sejak militer Amerika Serikat ditarik dari Afghanistan pada akhir Agustus 2021. ISIS menyebut, mengincar militan Taliban dan menegaskan tetap tidak bisa berdamai dengan Taliban yang telah merebut Ibu Kota Kabul pada Agustus 2021.
CNN melaporkan ledakan itu menargetkan gerbang Masjid Eidgah di Kabul, di mana upacara pemakaman diadakan untuk ibu juru bicara Taliban Zabihullah Muhajid. Belum dilaporkan secara resmi berapa jumlah pasti korban jiwa atau luka.
Pada Minggu malam, 3 Oktober 2021, Taliban menghancurkan sebuah markas ISIS, yang ada di utara Ibu Kota Kabul. Meski belum ada konfirmasi pasti, serangan itu diduga untuk membalas serangan ISIS.
Baca juga: Ratusan Pengungsi Afghanistan Pergi dari Pangkalan Militer AS Sebelum Relokasi
Sumber: Reuters