TEMPO.CO, Jakarta - Taliban menghancurkan sebuah markas militan Islamic State (ISIS) yang ada di utara Ibu Kota Kabul pada Minggu malam, 3 Oktober 2021. Tindakan itu dilakukan setelah terjadi sebuah ledakan di sebuah masjid di Kabul hingga menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil.
Belum ada konfirmasi apakah operasi itu ada sangkut-pautnya dengan ledakan pada hari Minggu kemarin, yang telah menjadi serangan paling serius di Ibu Kota Kabul sejak militer Amerika Serikat ditarik dari Afghanistan pada akhir Agustus 2021.
Ledakan bom terjadi di depan Masjid Eidgah saat orang-orang diduga sedang menggelar salat jenazah untuk ibu juru bicara Taliban di Kabul, Afghanistan, 3 Oktober 2021.[REUTERS]
Kelompok radikal ISIS-Khorasan yang terafiliasi dengan ISIS sudah mengklaim serangan di masjid Ibu Kota Kabul tersebut. Mereka menyebut, mengincar militan Taliban dan menegaskan tetap tidak bisa berdamai dengan Taliban yang telah merebut Ibu Kota Kabul pada Agustus 2021.
Zabihullah Mujahid juru bicara Taliban mengatakan sebuah unit khusus milik Taliban sudah melakukan sebuah operasi untuk melawan elemen – elemen ISIS di distrik 17 Kabul atau wilayah utara kota itu pada Minggu malam.
“Pangkalan ISIS sepenuhnya hancur total dan semua anggota ISIS yang ada di dalamnya terbunuh sebagai dampak serangan yang sudah ditentukan ini,” kata Mujahid, lewat Twitter pada Senin, 4 Oktober 2021.
Sebelumnya, media lokal mewartakan bentrokan terjadi di distrik 17 Kabul. Warga di sana mengkonfirmasi telah mendengar sejumlah letusan dan hujan tembakan sepanjang malam. Taliban yang juga memerangi kelompok pengikut setia Ahmad Massoud, yakni pemimpin oposisi dari wilayah Panjshir di utara Kota Kabul, mengklaim hampir sepenuhnya menguasai Afghanistan.
Baca juga: Polemik Bendera HTI di KPK: dari Asal usul, Pemilik, dan Alasan Iwan Dipecat
Sumber: Reuters