TEMPO.CO, Jakarta - Kurangnya pasokan bensin dan solar masih berlanjut di Ibu Kota London dan wilayah tenggara Inggris pada Minggu, 3 Oktober 2021. Ada sekitar 22 persen di wilayah tersebut tidak punya dua bahan bakar itu, dan 60 persen memiliki kedua bahan bakar tersebut.
Petrol Retailers Association (PRA) pada Minggu, 3 Oktober 2021 mengatakan wilayah Britain, termasuk Skotlandia, wilayah utara dan tengah Inggris, sudah dalam kondisi hampir kehabisan bahan bakar.
Kendaraan mengantre untuk mengisi bensin di luar SPBU Shell di Redbourn, Inggris, Sabtu, 25 September 2021. Panic buying bahan bakar terjadi setelah perusahaan minyak melaporkan kurangnya pengemudi yang membawa minyak dari kilang ke SPBU. REUTERS/Peter Cziborra
Krisis bahan bakar di Inggris dipicu oleh kurangnya tenaga sopir truk. Lockdown telah membuat ribuan sopir truk terganggu tugasnya karena mereka harus menjalani tes virus corona.
“Minyak tidak mau tersedot ke pompa, yang dibutuhkan sebagian besar masyarakat London dan tenggara Inggris,” kata Brian Madderson, Ketua PRA.
Terhitung mulai Senin, 4 Oktober 2021 waktu setempat, Inggris akan mengerahkan personel militer untuk sementara menjadi sopir truk tangki untuk mengantarkan bahan bakar ke pom-pom bensin.
Inggris juga sedang berusaha menstabilkan suplai bahan bakar setelah terjadi kegaduhan pada pekan ini atau ketika terjadi panic-buying. Sempat terjadi pula perkelahian di sejumlah pom bensin dan para pengemudi yang menimbun bensin lewat botol-botol air mineral.
Baca juga: Kekurangan Sopir, 2 Ribu Pom Bensin di Inggris Kehabisan Bahan Bakar
Sumber: Reuters
