TEMPO.CO, Jakarta - Angin topan tropis Shaheen menghantam Oman pada Minggu, 3 Oktober 2021. Setidaknya tiga orang tewas dan pihak berwenang mendesak warga daerah pesisir mengungsi.
Penerbangan ke dan dari ibu kota Oman, Muskat, sempat dihentikan akibat topan Shaheen ini, demikian dilaporkan Reuters.
Angin topan dengan kecepatan 120 sampai 150 km per jam menyebabkan gelombang laut hingga 10 meter. Rekaman video dari penyiar Oman menunjukkan kendaraan terendam ketika orang-orang mencoba melewati air banjir berwarna coklat berlumpur.
Daerah yang terdampak parah di antaranya Provinsi Al Batinah Selatan, Musanah dan Suwaiq. Curah hujan yang sangat besar hingga 500 cm diperkirakan terjadi di beberapa daerah, berpotensi menyebabkan banjir bandang.
Seorang anak yang terbawa banjir ditemukan tewas dan satu orang lainnya hilang, menurut laporan kantor berita Oman. Selain itu, dua pekerja Asia tewas ketika sebuah bukit runtuh di daerah perumahan mereka di zona industri akibat topan itu.
Komite Darurat Nasional Oman mengatakan pasokan listrik akan diputus di Al-Qurm, yang terletak di timur ibu kota Muskat, untuk menghindari kecelakaan.
Lebih dari 2.700 orang dipindahkan ke tempat-tempat penampungan darurat. Sebagian besar dari lima juta penduduk Oman tinggal di ibu kota Muskat dan sekitarnya.
Jalan-jalan di ibu kota hanya akan dibuka untuk kendaraan yang dalam perjalanan darurat dan distribusi bantuan kemanusiaan sampai badai mereda, kata pihak berwenang.
Di Uni Emirat Arab, pihak berwenang mengatakan berbagai tindakan pencegahan sedang dilaksanakan. Para petugas polisi bergerak untuk memastikan keamanan dengan melakukan patroli keamanan di dekat pantai dan lembah yang diperkirakan akan diguyur hujan lebat.