TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia mengucurkan pinjaman sebesar USD 400 juta (Rp5,7 triliun) kepada Nigeria untuk membantu negara di Afrika tersebut membeli dan mendistribusikan vaksin virus corona.
Dewan direktur Bank Dunia menandatangani pembiayaan ini, yang disalurkan lewat International Development Association. Uang pinjaman dari Bank Dunia tersebut, diharapkan bisa membantu Nigeria membeli vaksin virus corona untuk 40 juta warga negaranya atau sekitar 18 persen dari total populasinya.
Stylist mode asal Nigeria, Angela Innocent (38) berpose dengan mengenakan masker kain yang serasi warna dengan topinya, di tengah pandemi wabah Virus Corona di Lagos, Nigeria 13 Mei 2020. REUTERS/Temilade Adelaja
Uang sebesar itu, juga ditargetkan untuk membantu pendistribusian vaksin virus corona hingga ke 110 juta warga. Nigeria adalah salah satu negara di Afrika yang paling padat penduduknya.
Dalam keterangan tertulisnya, Bank Dunia mengatakan uang yang dipinjamkan tersebut untuk memastikan Pemerintah Nigeria bisa menyuntikkan vaksin virus corona sampai 51 persen ke warga negaranya dalam tempo dua tahun dan untuk menghindari lockdown yang bisa mencederai perekonomian negara.
Sebelumnya pada akhir bulan lalu, sekitar 20 persen warga Nigeria kehilangan pekerjaan dampak Covid-19.
Nigeria sejauh ini sudah mendistribusikan sekitar lima juta vaksin virus corona pada 200 juta warga negaranya. Nigeria masih berusaha mendistribusikan jutaan dosis vaksin Covid-19 merek Moderna dan AstraZeneca, yang diperoleh lewat program COVAX yang ditujukan untuk membantu negara-negara berkembang mendatangkan vaksin virus corona.
Sampai 1 Oktober 2021, Nigeria mencatat ada 205.779 kasus virus corona. Dari jumlah tersebut, 2.721 kasus berakhir dengan kematian.
Baca juga: Azis Syamsuddin Mengaku Pinjamkan Rp 200 Juta ke Eks Penyidik KPK Robin
Sumber: Reuters