TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Sabtu mengatakan akan terus meninjau aturan imigrasi, dan tidak mengesampingkan mengeluarkan lebih banyak visa sementara untuk membantu meringankan kekurangan sopir truk tanker BBM yang menyebabkan kekurangan bahan bakar.
Inggris mengatakan pekan lalu akan mengeluarkan visa sementara untuk 5.000 pengemudi truk asing dan 5.500 pekerja unggas untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja akut yang telah mengganggu pasokan bahan bakar ke pom bensin dan menyebabkan kesulitan pasokan pangan.
Asosiasi angkutan darat Inggris, Road Haulage Association (RHA), mengatakan Inggris menghadapi kekurangan sekitar 100.000 pengemudi akibat pekerja meninggalkan industri, pandemi menghentikan pelatihan dan lama pengujian pengemudi selama sekitar satu tahun, dan aturan imigrasi pasca-Brexit yang mencegah mempekerjakan pengemudi dari dataran Eropa.
Berbicara kepada wartawan selama kunjungan ke rumah sakit, Boris Johnson tidak mengesampingkan kemungkinan mengeluarkan lebih banyak visa sementara.
"Apa yang kami miliki sekarang adalah sistem yang memungkinkan kami untuk mengontrol imigrasi, dan itu memberi kami fleksibilitas. Kami dapat membuka pasar kami jika perlu, dan tentu saja kami akan tetap meninjau semuanya," kata Boris Johnson, dikutip dari Reuters, 3 Oktober 2021.
Pemerintah mengatakan 200 personel tanker militer akan membantu mengirimkan bahan bakar mulai Senin.
"Apa yang tidak ingin kami lakukan adalah kembali ke situasi di mana pada dasarnya kami membiarkan industri pengangkutan darat dipertahankan dengan banyak imigrasi upah rendah," kata Boris Johnson.
Baca juga: Inggris Krisis Daging Babi Gara-gara Ditinggalkan Imigran Eropa Timur
REUTERS