Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Murid Perempuan Menunggu Janji Taliban Membuka Kembali Sekolah

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Guru Mahajera Armani bersama dengan murid perempuannya berpose bersama saat belajar di ruangan terbuka yang diadakan oleh Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC) di Jalalabad, Afghanistan, 19 September 2015. Malala Yousafzai, mendesak para pimpinan dunia yang melakukan pertemuan di PBB untuk membantu pendidikan di negara-negara miskin. REUTERS/Parwiz
Guru Mahajera Armani bersama dengan murid perempuannya berpose bersama saat belajar di ruangan terbuka yang diadakan oleh Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC) di Jalalabad, Afghanistan, 19 September 2015. Malala Yousafzai, mendesak para pimpinan dunia yang melakukan pertemuan di PBB untuk membantu pendidikan di negara-negara miskin. REUTERS/Parwiz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Murid perempuan sekolah menengah di Afghanistan menunggu dalam ketidakpastian kapan Taliban mengizinkan mereka kembali ke sekolah.

Setelah sebulan lebih berkuasa, Taliban baru membuka sekolah menengah untuk murid laki-laki, sementara murid perempuan dibiarkan tinggal di rumah.

Dua minggu sejak anak laki-laki kelas enam ke atas disuruh kembali ke sekolah, pemerintah mengatakan sedang berupaya untuk memungkinkan anak perempuan melakukan hal yang sama.

Murid perempuan sekolah dasar lebih beruntung karena mereka sudah boleh kembali ke sekolah.

"Permintaan saya kepada Imarah Islam adalah agar anak perempuan diizinkan pergi ke sekolah," kata Marwa, seorang siswi di Kabul, menggunakan istilah yang digunakan Taliban untuk menggambarkan pemerintahan mereka.

"Juga guru (perempuan) harus diizinkan pergi ke sekolah dan mengajar anak perempuan. Saya bermimpi menjadi dokter top untuk melayani rakyat saya, negara saya, dan keluarga saya dan bekerja di masyarakat, tetapi sekarang tidak jelas seperti apa masa depan saya," katanya.

Masalah ini menjadi semakin penting karena seluruh dunia, yang bantuannya sangat dibutuhkan Afghanistan, mencoba untuk mengukur apakah pemerintah baru Taliban akan memberikan kebebasan yang lebih besar kepada perempuan dan anak perempuan daripada terakhir kali mereka berkuasa tahun 2001.

"Kementerian Pendidikan bekerja keras untuk menyediakan dasar bagi pendidikan gadis sekolah menengah sesegera mungkin," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid pada konferensi pers, 21 September 2021, seperti dilaporkan Reuters.

Kementerian itu mengeluarkan pernyataan di halaman Facebook-nya pada 24 September bahwa belum ada keputusan tentang kapan anak perempuan dapat pergi ke sekolah, tetapi masalah ini sedang dicarikan jalan keluarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah pelajar  sekolah dasar bermain disela istirahat saat bersekolah di Kabul, Afghanistan, 18 September 2021. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Tingkat pendidikan dan melek huruf anak perempuan masih relatif rendah menurut standar dunia dan jauh di bawah tingkat anak laki-laki, namun meningkat tajam setelah pemerintah Taliban digulingkan oleh AS setelah serangan 11 September 2001.

Pejabat asing dan aktivis hak asasi manusia termasuk Kepala HAM PBB Michelle Bachelet dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai telah memperingatkan bahwa salah satu keuntungan sosial terbesar dalam 20 tahun terakhir berada di bawah ancaman.

Menghadapi krisis ekonomi yang berpotensi menimbulkan bencana yang akan membutuhkan bantuan luar negeri dalam jumlah besar, Taliban mencoba menampilkan wajah damai karena berusaha untuk mendapatkan pengakuan internasional untuk pemerintahnya.

Para pejabat Afghanistan mengatakan mereka tidak akan mengulangi aturan keras pemerintah Taliban sebelumnya yang digulingkan pada 2001, denganb melarang sebagian besar pendidikan anak perempuan dan melarang perempuan keluar di depan umum tanpa wali laki-laki.

Mereka mengatakan semua hak untuk perempuan dan anak perempuan akan dijamin sesuai dengan hukum Islam. Tetapi mereka belum mengatakan kapan dan dalam kondisi apa sekolah untuk perempuan akan diizinkan untuk dibuka kembali.

“Jika saudara-saudara Taliban kami ingin pemerintahan mereka stabil dan masyarakat internasional mengakuinya, menurut syariah, mereka harus mengizinkan anak perempuan untuk belajar,” kata Shaima Samih, seorang guru matematika berusia 57 tahun dari Kabul.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

3 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

Secara umum, gejala stroke bisa berupa wajah yang turun, satu lengan lemah, dan bicara cadel. Bagaimana dengan perempuan?


Perludem: Keterlibatan Caleg Perempuan dalam Gugatan PHPU Masih Minim

3 hari lalu

Seorang partisipan menulis harapannya di papan harapan setelah mengikuti jalan sehat caleg perempuan ketika pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Kawasan Bundaran HI Jakartau (30/3). Kegiatan jalan santai serta deklarasi caleg perempuan untuk pemilu 2014 itu mengajak masyarakat untuk memilih caleg perempuan yang membela hak-hak perempuan dan anak.Tempo/Dian Triyuli Handoko
Perludem: Keterlibatan Caleg Perempuan dalam Gugatan PHPU Masih Minim

Perludem menemukan adanya tingkat yang amat rendah dalam persoalan keterwakilan perempuan dalan pengajuan gugatan PHPU ini.


ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

4 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.


Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

4 hari lalu

Perempuan Palestina menggending kedua anaknya saat keluarga mereka tinggal di sekolah PBB di Gaza (3/9). AP/Khalil Hamra
Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

UN Women melaporkan situasi terkini bagi perempuan di Gaza yang kekurangan makanan dan air, serta dampaknya bagi kehidupan mereka.


9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

6 hari lalu

Sigiriya, Matale, Sri Lanka. Unsplash.com/Dating Scout
9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling


Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

10 hari lalu

ilustrasi Sunat
Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

Anggota parlemen Gambia berencana melakukan sebuah pemungutan suara untuk sebuah proposal yang akan melarang mutilasi alat kelamin perempuan


9 Jenis Defisiensi Nutrisi yang Rentan Terjadi pada Perempuan

11 hari lalu

Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com
9 Jenis Defisiensi Nutrisi yang Rentan Terjadi pada Perempuan

Perempuan dapat lebih berisiko terhadap defisiensi nutrisi tertentu karena kebutuhan biologis dan tahapan hidup mereka.


Srikandi PLN Beri Pelatihan Dasar Hukum Bisnis

15 hari lalu

Srikandi PLN Beri Pelatihan Dasar Hukum Bisnis

PT PLN (Persero) menyelenggarakan pelatihan dasar hukum berbisnis kepada pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Binaan PLN.


Pentingnya Perempuan Punya Support System yang Baik di Keluarga

16 hari lalu

Diskusi bertema Establishing Contemporary Women's Beauty & Health Balance pada 8 Maret 2024 di SOGO, Plaza Senayan,Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
Pentingnya Perempuan Punya Support System yang Baik di Keluarga

Perempuan bisa berkarya dan berdaya. Walau begitu, beberapa di antaranya membutuhkan support system saat menghadapi beragam tantangan.


Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

16 hari lalu

Wanita Iran berjalan di tengah penerapan pengawasan jilbab baru di Teheran, Iran, 15 April 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

Iran menangkap empat orang yang dicurigai membagikan video pertengkaran antara seorang ulama Syiah dan seorang wanita yang tidak mengenakan jilbab