TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari dua ribu pom bensin di Inggris pada Kamis, 30 September 2021, tidak memiliki bahan bakar karena kekurangan tenaga sopir truk yang mengantarkan bahan bakar. Kondisi ini telah berdampak pada gangguan pengiriman obat-obatan.
Pekan ini kondisi Inggris diselimuti kekacauan yang terjadi di sejumlah pom bensin. Orang-orang mengisi bahan bakar dengan botol bekas air mineral. Otoritas Inggris pada Rabu, 29 September 2021, meyakinkan krisis ini sudah terselesaikan karena tentara sudah dikerahkan untuk sementara menjadi sopir truk bahan bakar.
Pemberitahuan tulisan tangan menempel di pom bensin tanpa bahan bakar yang tersedia di stasiun pengisian bahan bakar Shell di Manchester, Inggris, 24 September 2021.[REUTERS/Phil Noble/File Photo]
Sejumlah menteri di Inggris menepis tuduhan kalau kekurangan tenaga sopir truk karena disebabkan Inggris menarik diri dari Uni Eropa. Otoritas beralasan kekurangan jasa sopir truk juga terjadi di negara lain karena pembatasan lalu-lintas gara-gara virus corona. Lockdown telah membuat ribuan sopir truk terkendala tugasnya karena mereka harus menjalani tes virus corona.
Asosiasi Retail Bahan Bakar (PRA) di Inggris melaporkan pada Kamis, 30 September 2021, ada 27 persen pom bensin yang kehabisan bahan bakar dan 21 persen hanya punya stok satu jenis bahan bakar. Ada 52 persen pom bensin yang punya cukup persediaan bensin dan minyak diesel.
“Bahan bakar habis lebih cepat dari biasanya karena permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Direktur PRA Gordon Balmer.
Dari total 10 pom bensin yang didatangi Reuters pada Kamis kemarin di wilayah London dan sekitarnya, hanya 3 pom bensin yang buka. Walhasil, antrian kendaraan tampak mengular. Kekurangan tenaga sopir truk juga telah berdampak pada distribusi obat-obatan.
Baca juga: Krisis BBM di Inggris Berlanjut, PM Johnson: Situasi Membaik
Sumber: Reuters