Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sempat Kabur, Wanita Berusia 96 Tahun Diadili dalam Kasus Nazi

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Para korban Holocaust yang berada di balik pagar kawat berduri setelah dibebaskan dari kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz-Birkenau, Polandia, pada 1945. Courtesy of Yad Vashem Archives/Handout via REUTERS
Para korban Holocaust yang berada di balik pagar kawat berduri setelah dibebaskan dari kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz-Birkenau, Polandia, pada 1945. Courtesy of Yad Vashem Archives/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita Jerman berusia 96 tahun diadili di Pengadilan Kota Itzehoe dengan tuduhan membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan massal di sebuah kamp konsentrasi Nazi selama Perang Dunia II.

Irmgard Furchner dituduh berkontribusi saat berusia 18 tahun dalam pembunuhan 11.412 orang ketika dia menjadi juru ketik di kamp konsentrasi Stutthof antara tahun 1943 dan 1945.

Namun ia mangkir dalam persidangan di kota Itzehoe yang jauh di utara, kamis, 30 September 2021.

"Terdakwa meninggalkan rumahnya pada dini hari tadi dan naik taksi ke lokasi yang tidak diketahui," kata juru bicara pengadilan Frederike Milhoffer seperti dikutip Reuters.

Ia mengatakan surat perintah penangkapan telah dikeluarkan. Itzehoe, sebuah kota di utara Jerman, berjarak sekitar 100 km  dari perbatasan Denmark.

Milhoffer kemudian mengkonfirmasi bahwa Furchner telah ditahan dan sedang diperiksa dokter apakah memungkinkan untuk dipenjara.

Sidang berikutnya dijadwalkan pada 19 Oktober 2021, katanya.

Sidang dengan terdakwa pendukung Nazi ini sedianya digelar sebuah gedung yang luas di kompleks pabrik karena menarik minat banyak media. Tapi kursi Furchner, yang ditandai dengan label namanya, tetap kosong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tuduhan tidak dapat dibaca sampai Furchner, yang menghadapi persidangan di pengadilan remaja karena usianya yang masih muda pada saat dugaan kejahatan, hadir di pengadilan secara langsung.

Dia didakwa melakukan kejahatan Holocaust oleh jaksa, yang tampaknya tidak ingin kehilangan kesempatan menegakkan keadilan bagi para korban pembunuhan massal terburuk dalam sejarah.

Meskipun jaksa menghukum pelaku utama - mereka yang mengeluarkan perintah atau menarik pelatuk - pada "Pengadilan Frankfurt Auschwitz" tahun 1960-an, hingga tahun 2000-an tersangka tingkat bawah tidak diajukan ke pengadilan.

Menurut Der Spiegel, Furchner menyalin perintah eksekusi yang didiktekan kepadanya oleh komandan kamp Paul-Werner Hoppe, yang telah dihukum pada 1955. Majalah tersebut melaporkan bahwa Furchner menulis surat kepada hakim meminta diadili secara in absentia - sebuah kemustahilan hukum di Jerman.

Oskar Groening, yang dikenal sebagai "akuntan Auschwitz" karena pekerjaannya merekam barang-barang berharga yang disita dari orang-orang yang dideportasi pada saat kedatangan mereka di kamp konsentrasi, dijatuhi hukuman empat tahun pada tahun 2016 karena terlibat dalam pembunuhan, meskipun ia meninggal sebelum hukumannya dimulai.

Bruno D., 93 tahun, dihukum tahun lalu karena bersekongkol dalam pembunuhan 5.230 orang sebagai penjaga di Stutthof. Dia juga diadili di pengadilan pemuda karena dia masih remaja pada saat kejahatan.

Sekitar 65.000 orang tewas di kamp konsentrasi, dekat Gdansk di Polandia saat ini, antara tahun 1939 dan 1945, karena kelaparan dan penyakit atau di kamar gas, termasuk tawanan perang dan orang-orang Yahudi yang terperangkap dalam perang pemusnahan Nazi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

2 jam lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

18 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

19 jam lalu

Perpustakaan Stuttgart. (Unsplash.com/Gabriell Sollman)
Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

3 hari lalu

Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. AP
Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 21 April 2024 masih berkutat seputar konflik terbaru Iran-Israel.


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

3 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Mengenal Yahudi Isfahan, Komunitas Tertua di Iran

4 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
Mengenal Yahudi Isfahan, Komunitas Tertua di Iran

Komunitas Yahudi di Isfahan merupakan yang tertua. Kota yang diduga diserang Israel pada Jumat lalu dihuni sekitar 1.500 orang Yahudi.


Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

4 hari lalu

Mahmoud Ahmadinejad (kiri) dan Hasan Rowhani. AP/Presidency Office, Ebrahim Seyyedi
Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

Ayah mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad dituding merubah nama untuk menghapus identitas Yahudi sebelum pindah agama.


Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

6 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

6 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.