TEMPO Interaktif, Jenewa: Hampir 100 jurnalis tewas menjalankan tugas pada 2008. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya karena adanya perbaikan keamanan di Irak.
Hal tersebut diungkapkan kelompok Press Emblem Campaign (PEC) berbasis di Jenewa, Swiss, Senin (15/12). Dalam laporan tahunannya, PEC mengatakan ada 95 wartawan tewas di 32 negara berbeda dalam 12 tahun terakhir. Jumlah tersebut turun dari rekor 110 wartawan tewas pada 2007.
Irak masih menjadi negara paling berbahaya bagi wartawan dengan menelan 15 korban tewas. Jumlah itu turun dari 50 wartawan tewas pada 2007.
"Sayangnya, situasi di negara lain memburuk dan berada dalam perkembangan yang mengkhawatirkan," ujar Sekretaris Jenderal PEC Blaise Lempen.
Meksiko menjadi negara kedua paling tidak aman bagi para wartawan. Sedikitnya sembilan wartawan tewas tahun ini akibat gelombang kekerasan yang bertautan dengan obat-obatan terlarang. Jumlah tersebut naik dari hanya tiga wartawan tewas tahun lalu.
Pakistan juga dianggap memburuk dengan catatan delapan wartawan tewas pada 2008. Jumlah itu meningkat dari hanya lima wartawan pada 2007.
PEC juga mengkhawatirkan bertambahnya jumlah wartawan diculik saat menjalankan tugas terutama di Afganistan, Somalia, Republik Demokratik Kongo, Irak, Gaza, dan Meksiko.
AFP| KODRAT SETIAWAN