TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengucurkan dana sebesar 50 miliar riyal (Rp 185 triliun) untuk mengembangkan wilayah Aseer di Laut Merah agar menjadi tempat wisata. Diharapkan tempat wisata ini nantinya bisa menarik 10 juta pengunjung sampai 2030.
Kantor berita SPA mewartakan dana sebesar itu untuk mengembangkan sejumlah tempat – tempat wisata di kawasan pegunungan dan meningkatkan layanan dan infrastruktur, termasuk bidang kesehatan dan transportasi.
Pemandangan bawah laut di kawasan Pulau Sandy, Laut Merah, Arab Saudi, 7 Maret 2018. AP
Arab Saudi sudah membuka pintu bagi masuknya turis asing sejak September 2019 melalui kebijakan visa yang baru. Arab Saudi sangat ingin mendifersifikasi pendapatannya setelah selama ini bergantung pada minyak mentah. Negara itu, ingin sektor pariwisata bisa berkontribusi sampai 10 persen pada PDB per-2030 mendatang.
Ketika sektor pariwisata, yang baru, terpukul oleh pandemi Covid-19, Arab Saudi pun tak putus asa. Pada Februari Public Investment Fund milik BUMN Arab Saudi, meluncurkan sebuah unit usaha yang akan menginvestasikan USD3 miliar untuk membangun 2.700 kamar hotel, 1.300 unit tempat tinggal dan 30 unit usaha serta hiburan di Aseer pada 2030.
Sebelumnya, Arab Saudi mulai 1 Agustus 2021 mencabut larangan masuknya turis asing ke negara itu. Aturan ini hanya berlaku untuk mereka yang sudah suntik vaksin virus corona.
Arab Saudi membuka perbatasannya untuk turis setelah 17 bulan sejak pandemi dimulai. Kementerian Pariwisata Kerajaan Arab Saudi juga menetapkan bahwa pelancong yang divaksinasi tidak akan diharuskan untuk dikarantina jika mereka memiliki sertifikat vaksinasi resmi bersama dengan hasil tes PCR negatif yang diambil dalam waktu 72 jam dari waktu keberangkatan.
Baca juga: Puncak Padat, Ada Anggota DPRD DKI Diputar Balik karena Langgar Ganjil Genap
Sumber: Reuters