TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Singapura bersiap menghadapi lonjakan kasus covid-19 hingga lebih dari 5.000 per hari. Menteri Keuangan Lawrence Wong mengatakan pada Senin, 27 September 2021, sekitar 10 persen atau 500 orang kemungkinan perlu perawatan intensif selama sepekan.
"Skenarionya adalah kasus melonjak hingga 5.000 kasus baru sehari, atau mungkin lebih," kata Wong.
Wong yang menjabat sebagai Wakil ketua gugus tugas kementerian untuk Covid-19 tersebut menjawab pertanyaan Bloomberg. Media tersebut bertanya ihwal rencana pembukaan kembali ekonomi Singapura.
Menurut Wong, meski hanya 0,2 persen kasus Covid-19 memerlukan perawatan intensif di ICU, namun sekitar 10 persen harus mendapat pemantauan dari rumah sakit. Penyebabnya usia pasien yang sudah tua, bergejala serius atau menderita komorbid. “Sekitar 10 persen dari orang terinfeksi perlu dirawat di rumah sakit," ujar Wong.
Singapura mencatat kenaikan kasus Covid-19 terbaru hingga 1.939, tertinggi sejak dimulainya wabah pada awal taun lalu. Jika tercatat 5.000 kasus baru setiap hari, berarti rumah sakit perlu menerima 500 orang yang membutuhkan perawatan selama sepekan.
"Dibutuhkan banyak tempat tidur rumah sakit, itu yang kami coba lakukan dengan menambah pusat medis dan fasilitas medis. Bukan hanya peralatan, tapi juga tenaga medis, agar mampu mengatasi jumlah kasus yang lebih banyak," ujarnya.
Setelah protokol kesehatan stabil, Singapura kemudian dapat melanjutkan rencana pembukaan ekonomi mencakup perjalanan ke luar negeri dan pelonggaran pembatasan.
Wong mengatakan bahwa kasus akan terus tinggi dan virus Covid-19 tetap akan menyebar. “Itulah arti hidup dengan Covid-19 dan itulah yang sedang kami tempuh,” ujar Wong dikutip dari Today Online.