TEMPO.CO, Jakarta - Data HAM PBB mengungkap setidaknya 350.209 orang tewas selama 10 tahun perang Suriah. Itu adalah laporan HAM PBB yang pertama kali dipublikasi soal angka kematian dalam perang Suriah sejak 2014.
HAM PBB meyakini, masih ada angka kematian di luar jumlah itu, yang tidak terhitung. Angka itu termasuk warga sipil dan militan yang tewas selama berkecamuknya perang sipil Suriah.
Seorang pria menggendong putranya yang tewas akibat serangan udara, di depan rumah sakit Dar El Shifa, di Aleppo, Suriah, 3 Oktober 2012. Minggu ini merupakan tahun ketujuh Suriah dilanda peperangan dan kehancuran, ribuan orang meninggal dunia, anak-anak kehilangan orang tua, sekolah, tempat tinggal hingga waktu kecilnya yang seharusnya diisi dengan bermain dan senang-senang. (AP Photo/ Manu Brabo, File)
Jumlah itu diperoleh menggunakan metodologi pengumpulan data nama lengkap korban tewas, tanggal serta lokasi kematian.
“Atas dasar ini, kami telah menyusun daftar 350.209 orang yang teridentifikasi tewas dalam konflik Suriah periode Maret 2011 sampai Maret 2021,” kata Komisi Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet.
Bachelet mengatakan satu dari 13 korban yang teridentifikasi, adalah perempuan atau anak-anak. Dia menekankan, jumlah yang diperoleh pihaknya hanyalah jumlah minimum dari data yang bisa diverifikasi dan ada jumlah yang tidak terhitung.
HAM PBB menggunakan sebuah model statistik untuk memberikan angka yang lebih lengkap, yang juga diharapkan bisa mengerucut pada orang-orang yang harus bertanggung jawab atas sejumlah pembunuhan.
Kematian tertinggi dalam perang Suriah yang terdokumentasi ada di Kota Aleppo, dengan 51.731 korban. Kota Aleppo lama dipegang oleh pemberontak, yang menjadi titik nyala konflik.
Perang Suriah awalnya dipicu oleh unjuk rasa menuntut Presiden Suriah Bashar al Assad mundur. Perang sipil ini telah menjadi krisis pengungsi terbesar di dunia. Negara-negara tetangga Suriah menampung 5,6 juta pengungsi, sedangkan negara-negara Eropa menampung lebih dari 1 juta pengungsi.
Baca juga: Perang Suriah, 6 Faksi Militer Kuasai Suriah
Sumber: Reuters