TEMPO.CO, Jakarta - Kuba pada Sabtu, 25 September 2021, mengkonfirmasi untuk pertama kalinya mengekspor vaksin virus corona Abdala buatan negara itu. Vaksin dengan dosis 3 kali suntikan tersebut, dikirimkan ke Vietnam yang menjadi bagian dari sebuah kontrak untuk mensuplai 5 juta dosis vaksin virus corona ke negara itu.
Kuba yang dijalankan oleh pemerintahan komunis, telah mengembangkan tiga jenis vaksin virus corona. Ketiga vaksin Covid-19 itu, menunggu pengesahan dari WHO.
Staf medis berbicara dengan migran di kamp Lajas Blancas, di mana migran dari Afrika, Kuba, dan Haiti terjebak di kamp karena virus corona (Covid-19), selama kunjungan oleh otoritas Panama di Provinsi Darien, Panama, 5 Juni 2020.[REUTERS]
Sebuah perusahaan BUMN BioCubaFarma pada Sabtu kemarin mengumumkan lewat Twitter telah melakukan ekspor, setelah sebelumnya pada pekan ini menyebut telah memproduksi cukup dosis untuk memenuhi target imunisasi pada lebih dari 90 persen populasi Kuba sampai pertengahan November 2021.
BioCubaFarma mengatakan telah mencapai kapasitas produksi 100 juta dosis vaksin virus corona merek Abdala, Soberana 2 dan Soberana Plus. Vaksin virus corona ini, diklaim bisa mengurangi sampai 90 persen risiko infeksi virus corona menjadi penyakit serius atau kematian akibat Covid-19.
Wakil Presiden BioCubaFarma Corporate Mayda Mauri mengatakan setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi, Kuba akan memulai suplai vaksin virus corona untuk negara-negara lain, seperti Iran dan Venezuela. Iran sendiri telah memproduksi vaksin virus corona Soberana 2 di dalam negeri.
“Sudah ada pembicaraan serius dan pertukaran aturan dengan Argentina dan negara-negara lain di kawasan berbeda di belahan dunia,” kata Mauri.
Vietnam, Argentina dan Meksiko mengkonfirmasi berharap bisa memproduksi di dalam negeri vaksin virus corona asal Kuba. Sekarang ini, negara-negara tersebut menggunakan vaksin Covid-19 untuk merawat pasien Covid-19 sesuai protokol.
Baca juga: Malaysia Bandingkan Vaksin Sinovac dengan Pfizer dan AstraZeneca, Hasilnya?
Sumber: Reuters