TEMPO.CO, Jakarta - Kritikus dan aktivis anti-korupsi Rusia, Alexei Navalny, muncul di media sosial untuk mengkritik langkah Google dan Apple menghapus aplikasinya dari Play Store serta App Store. Dikutip dari kantor berita Reuters, Alexei Navalny menyebut keduanya sebagai pengecut dan pantas disebut sebagai antek dari Presiden Vladimir Putin karena menghapus aplikasi di tengah periode pemilu bulan ini.
"Para raksasa teknologi Apple dan Google telah bersekongkol dengan Kremlin untuk memenuhi permintaan mereka, menghapus aplikasi kami dari pasar mereka. Youtube pun telah menghapus video saya dan Telegram telah memblokir bot kami," ujar Alexei Navalny dalam unggahannya ke medis sosial, Kamis, 23 September 2021.
Diberitakan sebelumnya, aplikasi Alexei Navalny, yang ditujukan untuk mendukung pemilu, dianggap mengandung konten ilegal oleh Pemerintah Rusia. Gara-garanya, aplikasi itu menyertakan rekomendasi 'Smart Voting' dalam menyikapai pemilu nanti.
Strategi Smart Voting bertujuan mendesak Rusia memilih secara taktis untuk mendukung kandidat yang paling mampu menggulingkan petahana dari partai berkuasa, Rusia Bersatu, dalam pemilihan Duma. Nah, bagi Rusia, strategi itu ilegal dan perlu disensor karena gerakan politik Alexei Navalny sudah dianggap ekstrimis.
Google dan Apple sendiri sudah berada di bawah tekanan besar dari Pemerintah Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Mereka beberapa kali dijatuhi denda karena tidak menghapus konten yang dianggap oleh pihak berwenang sebagai ekstremis. Jika aplikasi "Navalny" tidak mereka hapus, mereka akan kena denda sanksi lanjutan.
Alexei Navalny menegaskan bahwa ia tidak menyalahkan semua orang di Google dan Apple. Ia yakin masih banyak orang baik di sana. Namun, ia kecewa dengan sikap para pengambil keputusan yang tunduk begitu saja terhadap kepentingan Pemerintah Rusia.
"Saya ingin orang-orang baik itu berani melawan bos mereka yang pengecut," ujar Alexei Navalny menegaskan. Per berita ini ditulis, baik Google maupun Apple belum memberikan tanggapan.
Ketika pemilu berlangsung pekan ini, Partai Rusia Bersatu berhasil memenangi suara mayoritas untuk majelis rendah di Duma. Para oposisi dan pendukung Alexei Navalny mereka bermain curang meski badan penyelenggara pemilu memastikan semua suara bersih.
Baca juga: Oposisi Kecewa Google dan Apple Tunduk ke Rusia Soal Aplikasi Alexei Navalny
ISTMAN MP | REUTERS